Amalan Baik Di Hari Tasyrik
Ilustras: flickonclick
UM Surabaya

Yang jelas hari tersebut adalah tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah. Dari Nubaisyah Al Hudzali, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda:

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

“Hari-hari Tasyrik adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim no. 1141)

“Hari tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (hari nahr).” (Lihat Al Iqna’, 1: 412)

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Hari tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah). Disebut tasyrik karena tasyrik itu berarti mendendeng atau menjemur daging kurban di terik matahari.

Dalam hadis disebutkan, Hari Tasyrik adalah hari untuk memperbanyak zikir yaitu takbir dan lainnya.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 18)

Nah, itulah kenapa disebut Hari Tasyrik. Maksudnya adalah menjemur daging kurban di terik matahari karena di masa silam tidak ada pendingin atau freezer seperti saat ini. Yang ada biar daging itu awet, daging tersebut dijemur atau didendeng.

Kalau Hari Tasyrik disebut hari makan dan minum berarti ketika itu tidak dibolehkan untuk berpuasa apa pun di hari-hari tersebut (11, 12, 13 Dzulhijjah). Inilah pendapat yang lebih dikuatkan dalam Mazhab Syafi’i.

Menurut dimensi hukumnya, Hari Tasyrik memiliki beberapa kesamaan dengan Idul Adha. Di antaranya adalah soal penyembelihan hewan kurban, larangan berpuasa, dan anjuran bertakbir.

Soal larangan berpuasa ini, ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:

“Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, keduanya berkata “Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada Hari Tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan kurban ketika menunaikan ibadah haji.” (HR. Bukhari, no. 1859).

Amalan yang Dianjurkan

Pada Hari Tasyrik, ada beberapa amalan baik yang dianjurkan untuk dikerjakan. Berikut empat di antaranya yang kami rangkum dari laman Kementerian Agama Provinsi NTB:

1. Menyembelih Hewan Kurban

Pada Hari Tasyrik umat muslim masih diperbolehkan menyembelih hewan kurban. Ketentuan hewan kurban yang disembelih adalah yang berkualitas baik, gemuk, tidak sakit, tidak cacat, dan cukup umur.

2. Menikmati Hidangan Makanan dan Minuman

Umat muslim dilarang berpuasa di Hari Raya Idul Adha dan Hari Tasyrik. Mereka diwajibkan untuk makan dan minum. Makan dan minum ini merupakan bentuk syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.

3. Berzikir dan Bertakbir

Amalan selanjutnya adalah berzikir dan bertakbir.

وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ فِىٓ أَيَّامٍ مَّعْدُودَٰتٍ

“Dan berzikirlah dengan menyebut nama Allah pada hari yang berbilang.” (QS. Al Baqarah: 203).

Menurut Ibnu Abbas yang dimaksud dengan hari-hari yang berbilang adalah Hari Tasyrik.

Sementara Ikrimah mengatakan berzikir ialah bertakbir di Hari Tasyrik sesudah salat lima waktu.

4. Membaca Doa

Amalan selanjutnya pada Hari Tasyrik adalah berdoa. Doa yang dianjurkan adalah doa sapu jagat. Doa ini sering dipanjatkan Nabi Muhammad SAW saat melakukan wukuf.

Ada pun doanya adalah sebagai berikut:

رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارارِ

“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka.” (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini