Kejujuran Membimbing Ke Surga
foto: greatergood.berkeley.edu
UM Surabaya

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يَكُونَ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا

“Dari Abdullah RA dari Nabi SAW baginda bersabda, “Sesungguhnya kejujuran akan membimbing pada kebaikan, dan kebaikan itu akan membimbing ke surga.

Sesungguhnya jika seseorang yang senantiasa berlaku jujur dia akan menjadi orang yang jujur. Dan sesungguhnya bohong itu akan membimbing kepada kejahatan, dan sesungguhnya kejahatan itu akan memandu ke neraka.

Dan sesungguhnya jika seseorang yang selalu berbohong maka dia akan menjadi sebagai seorang pembohong.” (HR Bukhari 5629)

Kandungan Hadis:

1. Berlaku jujur dan benar adalah suatu yang dituntut dalam Islam, bahkan menjadi pokok pangkal kebaikan. Menjadi orang jujur atau pendusta merupakan pilihan bagi setiap orang, dan masing-masing pilihan memiliki konsekuensinya sendiri.

Bagi orang yang memilih menjalani hidupnya dengan penuh kejujuran dalam segala aspek kehidupannya, maka ia akan memiliki citra yang baik di mata orang-orang yang mengenalnya.

Ketika seseorang selalu berkata jujur dan berbuat benar, maka akan diterima ucapannya di hadapan orang-orang dan diterima kesaksiannya di hadapan para hakim serta disenangi pembicaraannya.

Sebaliknya, bagi mereka yang selalu berlaku dusta dalam hidupnya, maka ia tidak akan memliki pandangan yang baik oleh orang-orang di sekitarnya.

2. Berbagai kebaikan dan pahala akan diberikan kepada orang yang jujur, baik di dunia maupun di akhirat.

Ia akan dimasukkan ke dalam surga dan mendapat gelar yang sangat terhormat, yaitu siddiq, artinya orang yang sangat jujur dan benar.

3. Orang yang bersifat jujur dan benar akan memandu kehidupannya untuk melakukan kebaikan, melaksanakan perintah dan menjauhi larangan.

Sifat jujur dan benar akan memandu kita untuk melakukan amal ke surga. Kejujuran adalah barang berharga di akhir zaman ini, suatu hal yang sulit ditemukan di zaman akhir ini adalah teman dan saudara yang berkarakter jujur.

4. Sifat jujur merupakan alamat keislaman, timbangan keimanan, dasar agama, dan juga tanda kesempurnaan bagi si pemilik sifat tersebut.

Baginya kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat. Dengan kejujurannya, seorang hamba akan mencapai derajat orang-orang yang mulia dan selamat dari segala keburukan.

5. Nabi menganjurkan umatnya untuk selalu jujur karena kejujuran merupakan mukadimah akhlak mulia yang akan mengarahkan pemiliknya kepada akhlak tersebut, sebagaimana dijelaskan oleh Nabi: “Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebajikan.”

Kebajikan adalah segala sesuatu yang meliputi makna kebaikan, ketaatan kepada Allah, dan berbuat bajik kepada sesama.

6. Orang yang istikamah dan biasa melakukan sesuatu dengan benar dan jujur, dia akan menjadi seorang yang benar dan jujur.

Jadilah orang yang jujur karena dengan kejujuran akan membimbing untuk melakukan amal saleh, yang itu merupakan fondasi amal baik yang akan membimbing ke surga.

7. Orang yang bohong dan berdusta, akan memandu kehidupannya untuk melakukan keburukan dan maksiat dengan meninggalkan perintah dan melakukan larangan.

Sifat bohong dan dusta akan membimbing seseorang untuk melakukan maksiat dan pelanggaran yang akan memandunya ke neraka.

Orang yang biasa berbohong, dia akan kekal menjadi seorang yang pembohong dan pendusta, sehingga tertutup mata hatinya dari amal baik.

Perilaku dusta adalah fondasi segala amal buruk yang membimbing ke neraka. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini