Majelis Diktilitbang Gandeng Universiti Utara Malaysia dan UMAM Wujudkan 5.000 Doktor Muhammadiyah
foto: muhammadiyah.or.id
UM Surabaya

Kendati Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) telah berjumlah 171, jumlah dosen yang bergelar doktor masih minim.

Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilibang) PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Bambang Setiaji, M.Si menyebut baru ada 3.000 doktor di 171 PTM.

Menyadari kekurangan itu, Majelis Diktilitbang mengadakan program akselerasi untuk menciptakan 5.000 doktor yang ditargetkan selesai sampai tahun 2027. Sebagai mitra kolaborasi, Majelis Diktilitbang bekerja sama dengan Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) dan Universiti Utara Malaysia (UUM).

Komitmen kerja sama sendiri dikokohkan lewat pendatanganan Letter of Intent (LoI) antara Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, UMAM, dan UUM di Aula Lantai 6 Masjid At-Tanwir PP Muhammadiyah Jakarta, Senin (17/7/2023).

“Sementara ini doktor di PTM baru 3 ribu, kita harapkan bisa 8 ribu. Jadi 40 persen dari dosen kita kami harapkan bisa jadi doktor dalam 5 tahun ini,” ungkap Bambang Setiaji. Pada jangka panjang 15 tahun ke depan, Muhammadiyah sendiri menargetkan terciptanya 20.000 dosen.

Terkait teknis kerja sama, menurutnya para calon doktor akan diarahkan mengambil program doktoral di UMAM terlebih dahulu.

Namun jika program studi atau disiplin yang bersangkutan tidak tersedia di UMAM, maka akan diarahkan ke UUM ataupun universitas di Malaysia lainnya.

Untuk diketahui, pada LoI ini, Universiti Utara Malaysia, Kedah mengambil peranan penting dengan menyediakan 1.000 kuota selama lima tahun ke depan bagi calon doktor Muhammadiyah untuk menyelesaikan studi doktoral (Ph.D).

Naib Canselor UUM, Prof. Dr. Mohd Foad Sakdan mengatakan kerja sama ini adalah langkah awal bagi UUM dan Muhammadiyah untuk meluaskan kerja sama di berbagai bidang lainnya di masa depan.

“Kerja sama ini amat baik sekali, utamanya di Universiti Utara Malaysia kita melahirkan berbagai bidang disiplin dan ini merupakan satu charity bagi dosen-dosen di Muhammadiyah untuk melanjutkan pendidikan doktoral di UUM,” jelasnya.

Menanggapi kerja sama ini, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syafiq A Mughni mengatakan jika sudah sepatutnya Indonesia dan Malaysia saling bekerja sama.

Selain memiliki kedekatan geografis, kedua negara memiliki banyak kesamaan dari agama, etnis, hingga budaya. Kerja sama ini, kata dia juga selaras perintah Allah Swt untuk ber-ta’awun sebagaimana tersurat dalam Al-Maidah ayat 5.

“Muhammadiyah sangat gembira karena Universiti Utara Malaysia adalah salah satu universitas terbaik di Malaysia. Kita akan lebih kuat kalau saling berkolaborasi secara adil dengan semangat dan tujuan meraih masa depan yang sama,” ujarnya. (*/tim)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini