Celah kita adalah masa lalu yang belum diselesaikan. Belum bertobat, belum saling memaafkan, belum rida, masih menyimpan sifat dan kebiasaan yang tidak baik, dan lain lain.
Celah masa lalu itulah akses termudah bagi setan mempengaruhi diri kita. Memorak-prandakan hati dan pikiran kita.
Tergelincir, terperosok dalam kesalahan, gangguan jin hingga sihir juga terkait dengan celah masa lalu ini.
إِنَّ ٱلَّذِينَ تَوَلَّوْا۟ مِنكُمْ يَوْمَ ٱلْتَقَى ٱلْجَمْعَانِ إِنَّمَا ٱسْتَزَلَّهُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ بِبَعْضِ مَا كَسَبُوا۟ ۖ وَلَقَدْ عَفَا ٱللَّهُ عَنْهُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ حَلِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antara kamu ketika terjadi pertemuan (pertempuran) antara dua pasukan itu, sesungguhnya mereka digelincirkan oleh setan, disebabkan sebagian kesalahan (dosa) yang telah mereka perbuat (pada masa lampau), tetapi Allah benar-benar telah memaafkan mereka. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyantun”. (QS. Ali ‘Imran: 155)
Jalan keluarnya adalah dengan memperbaiki sepanjang waktu. Tobat, ishlah, saling memaafkan dan memuliakan dalam keluarga serta dengan kerabat dan sahabat.
Kemudian fokus pada amal kebaikan. Karena kebaikan akan menghapus keburukan. Kebaikan kebaikan itulah penutup hakiki. Dan penghapus masa lalu yang menjadi pintu akses.
وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ الَّيْلِ ۗاِنَّ الْحَسَنٰتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّاٰتِۗ ذٰلِكَ ذِكْرٰى لِلذَّاكِرِيْنَ
“Dan laksanakanlah salat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan- perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah).” (QS. Hud : 114)
Ayo bertobat dan agendakan amal kebaikan setiap hari. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News