Takut dan Harap Itu Bukti Cinta Hamba kepada Allah
Ilustrasi foto: saudigazette
UM Surabaya

عَنْ انس بن مالك رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَى شَابٍّ وَهُوَ فِي الْمَوْتِ فَقَالَ كَيْفَ تَجِدُكَ قَالَ وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنِّي أَرْجُو اللَّهَ وَإِنِّي أَخَافُ ذُنُوبِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَجْتَمِعَانِ فِي قَلْبِ عَبْدٍ فِي مِثْلِ هَذَا الْمَوْطِنِ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ مَا يَرْجُو وَآمَنَهُ مِمَّا يَخَافُ.

“Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata: Nabi Shallallahu’alaihi Wa Sallam datang kepada seorang pemuda yang hendak meninggal, maka beliau berkata:
“Bagaimana keadaanmu?”

Pemuda itu menjawab: “Demi Allah ya Rasulullah, sungguh saya sangat berharap kepada (rahmat) Allah dan saya sangat takut akan (siksa Allah) atas dosa-dosa saya.”

Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam berkata: “Tidaklah dua perkara tersebut ada pada hati seorang hamba yang dalam kadaan seperti ini, kecuali Allah akan memberikan apa yang diharapkannya dan akan Allah amankan ia dari apa yang ditakutkannya.” Imam Ibnu Majah dan Imam Abdullah bin Imam Ahmad dalam Zawa’id Az-Zuhd (hal. 34-35)

Kandungan Hadis:

1. Imam Ibnu Hajar al-‘Asqalani rahimahullah berkata, “yang dimaksud dengan ar-Raja’ (berharap) adalah bahwa jika seorang hamba melakukan kesalahan (dosa atau kurang dalam melaksanakan perintah Allah) maka hendaknya dia bersangka baik kepada-Nya dan berharap agar Dia menghapuskan (mengampuni) dosanya, demikian pula ketika dia melakukan ketaatan (kepada-Nya) dia berharap agar Allah menerimanya.”

2. Ada pun orang yang bergelimang dalam kemaksiatan kemudian dia berharap Allah tidak menyiksanya (pada Hari Kiamat) tanpa ada rasa penyesalan (takut) dan kesadaran untuk meninggalkan perbuatan maksiat (tanpa melakukan tobat yang benar kepada Allah), maka ini adalah orang yang tertipu oleh setan, dan termasuk orang yang merugi.

3. Orang hanya roja’ (harap) tanpa adanya rasa khauf (takut) akan merasa aman dari azab Allah adalah orang yang rugi.

Orang yang hanya khauf (takut) tanpa ada rasa roja’ (harap) akan menjadi putus asa dari rahmat Allah, adalah menyifatkan orang kafir.

4. Maka roja’ dan khauf harus selalu ada pada seseorang maka akan sampai cinta, rida dan surga Allah, insya Allah.

Rasa takut pasti ada dalam setiap nalar manusia. Wajar rasa takut akan selalu ada untuk siapa pun yang percaya.

Rasa takut bisa kita hindari dengan selalu berpikir positif terhadap apa pun yang meskipun nantinya akan memunculkan sebuah perasaan yang bernama ekspektasi tinggi.

Ekspektasi pun pasti selalu ada ketika manusia sudah berharap akan sesuatu, di mana ketika ekspektasi tersebut sudah mulai tumbuh tinggi, dan manusia tersebut dikecewakan oleh ekspektasinya, maka ia akan hancur sekali.

Ada baiknya kita harus tetap pasrah kepada Allah SWT dan tetap berdoa untuk hasil yang terbaik. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini