Makna Kemerdekaan Itu Ada di Pertempuran Qadisiyah
Pasukan Gajah Persia saat Perang Qadisiyah melawan pasukan Islam. foto: tribunnewswiki
UM Surabaya

Tahukah Anda apa Perang Qadisiyah itu? Ya, perang yang terhebat dalam sepanjang sejarah Islam. Perang antara kaum muslimin dengan Bangsa Persia.

Perang Qadisiyah ini terjadi pada tahun 636 M. Tercatat dalam tarikh Islam, Perang Qadisiyah menyebutkan bahwa jumlah pasukan kaum muslimin di bawah pimpinan sahabat Sa’ad Bin Abi Waqosh radhiyallaahu ‘anhu berjumlah 30.000 orang.

Sementara mereka harus berhadapan dengan tentara Persia di bawah panglima perang Persia Rustum yang berjumlah 120.000 oarang dengan persenjataan lengkap yang di-backup 33 pasukan berkendaraan gajah.

Untuk kita ketahui, Persia (Irak) saat itu adalah negara super power. Sebelum meletus Perang Qadisiyah terjadi, Sa’ad bin Abi Waqqash terlebih dulu mengirim utusannya kepada Panglima Rustam, beberapa kali.

Tujuannya untuk melakukan diplomasi atau melakukan perjanjian dengan menawarkan beberapa syarat yang harus dipatuhi oleh pasukan Persia sebelum jatuhnya banyak korban.

Di antara utusan tersebut yang pandai berdiplomasi sebagai juru bicara pasukan kaum muslimin adalah Rib’i bin ‘Amir Ats-Tsaqafi radhiyallahu ‘anhu. Dia diminta menemui Panglima Rustum.

Maka, berkatalah Rib’i Bin Amir Ats Tsaqofi sebagai berikut:

الله ابتعثنا لنخرج من شاء من عبادة العباد إلى عبادة الله، ومن ضيق الدنيا إلى سعتها، ومن جور الاديان إلى عدل الاسلام، فأرسلنا بدينه إلى خلقه لندعوهم إليه، فمن قبل ذلك قبلنا منه ورجعنا عنه، ومن أبى قاتلناه أبدا حتى نفضي إلى موعود الله.

“Allah telah mengutus kami untuk mengeluarkan siapa saja yang Dia kehendaki dari penghambaan terhadap sesama hamba kepada penghambaan kepada Allah semata dan dari kesempitan dunia kepada keluasannya, dan dari kezaliman agama-agama kepada keadilan Al-Islam Maka Dia mengutus kami dengan agama-Nya untuk kami seru mereka kepadanya.

Maka barang siapa yang menerima hal tersebut, kami akan menerimanya dan pulang meninggalkannya.

Tetapi barang siapa yang enggan, kami akan memeranginya selama-lamanya hingga kami berhasil memperoleh apa yang dijanjikan Allah. (Lihat al-Bidayah wa al-Nihayah, 9/623; Tarikh al-Umam wa al-Muluk, 2/402, Hayat al-Sahabah, 1/259 )

Namun Panglima Rustum dan pasukannya menolak tawaran itu. Maka, pecahlah perang yang hebat yang tidak seimbang.

Begitu hebatnya Perang Qadisiyah ini sampai terjadi selama 4 hari 4 malam secara berturut-turut.

Akan tetapi, meskipun jumlah pasukan muslimin lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah pasukan Persia yang banyak dan kuat dengan dilengkapi persenjataan lengkap, namun Allah Ta’ala memenangkan kaum muslimin.

Hal itu disebabkan kesabaran kaum muslimin dalam menghadapi pasukan Persia untuk memenangkan kalimat tauhid dan ini sesuai dengan firman Allah Ta’ala:

كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ

“Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 2 ayat 249).

Dari kisah Perang Qadisiyah di atas, ada sebuah Hikmatut Tasyri’ yang bisa kita ambil sebagai pelajaran berharga dalam memaknai sebuah kemerdekaan yang sejati yang wajib dimiliki atau yang diperjuangkan setiap orang mukmin atau suatu bangsa.

Menurut pendapat saya, setidaknya ada empat hal sejatinya kemerdekaan yang harus selalu diperjuangkan:

1. Merdeka atau membebaskan diri dari penghambaan dan perbudakan manusia di atas manusia menuju penghambaan kepada Allah Ta’ala semata.

2. Merdeka atau bebas dalam mengeksplorasi bakat dan skill dengan segala potensi yang pada diri sendiri guna mencapai kesejahteraan hidup didunia dan keselamatan hidup di akhirat kelak.

3. Merdeka atau bebas dalam menjalankan hak dan kewajiban dalam bingkai rule of law untuk mendapatkan keadilan baik secara individu maupun sosial kemasyarakatan

4. Merdeka atau bebas dalam berdakwah dan atau mengajak manusia dalam kebaikan dan atau kemaslahatan hidup di atas ilmu dan akhlak yang mulia.

Wallahu ‘Alam Bishawab. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini