Nama Ulama Muhammadiyah KH Masturo Dijadikan Nama Jalan di Kota Bekasi
KH Masturo
UM Surabaya

Peringatan Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia Kota Bekasi tahun ini berasa istimewa.

Pasalnya dalam peringatan yang digelar di Alun-Alun M. Hasibuan, Kamis (17/8/2023) itu, disertai penetapan 12 nama tokoh daerah Kota Bekasi dan pemberian gelar Kehormatan untuk 10 nama tokoh.

Salah satunya, KH Masturo. Dia seorang tokoh pergerakan Islam, kemerdekaan dan ulama Muhammadiyah Bekasi.

Nama KH Masturo dijadikan nama jalan di Kota Bekasi. Hal itu berdasar Surat Plt. Walikota Nomor 860/Kep.363.Kessos/VIII/2023.

KH Masturo (23 April 1917- 4 Februari 1997) ditetapkan sebagai nama jalan pengganti Jalan Pramuka yang titik awal dimulai dari Pertigaan Bulan-Bulan, depan RSUD Kota Bekasi hingga depan Polres Metro Bekasi Kota di kelurahan Margajaya, Bekasi Selatan.

Penyematan nama KH Masturo bukan semata-mata tanpa alasan. Hayat, perjuangan, dan jasa KH Masturo sangat besar dalam mengisi perjalanan sejarah Kota Bekasi.

Dimulai sebagai pimpinan KNID Bekasi, Komandan Fisabilillah Bekasi, anggota MPHS Jakarta Raya, anggota Gerakan Plebisit RI, Anggota Sarikat Dagang Islam Bekasi, dan anggota BPH Kabupaten Bekasi.

Nama Ulama Muhammadiyah KH Masturo Dijadikan Nama Jalan di Kota Bekasi
Plang nama jalan KH mastiro sebelum dipasang. foto: ist

Kemudian Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bekasi, Pembimbing Cabang Pramuka Bekasi, Pendiri MUI Kabupaten Bekasi, Pendiri Yayasan Nurul Islam Islamic Center Bekasi, Ketua DKM Masjid Agung Al-Barkah, dan Ketua Persaudaraan Haji Bekasi.

Sebagai Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bekasi periode 1969-1971, KH Masturo merupakan generasi pertama Persyarikatan Muhammadiyah di Bekasi yang dibina Raden Haji Sulaiman St. Penghulu.

Kehadiran Muhammadiyah sejak 1928 di bumi Patriot turut mengawal Kemerdekaan Republik Indonesia.

Walau pun Dakwah Muhammadiyah mengalami berbagai tantangan, dengan keluwesan KH Masturo dalam berdakwah telah menjembatani perbedaan dengan dakwah yang merangkul dan mencerahkan. (*)

Penulis: Andre Wijayanto, S.AB, Sekretaris PCM Bekasi Timur II

Sumber:
1. Buku Sejarah Muhammadiyah Kota Bekasi
2. Artikel Ali Anwar (Sejarawan Bekasi)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini