Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Syamsul Anwar memaparkan tantangan dan tugas yang dihadapi oleh Muhammadiyah dalam era modern ini.
Syamsul mencermati fenomena kehilangan ruang sosial oleh Muhammadiyah di berbagai tingkatan, mulai dari tingkat daerah hingga ranting.
Menurut dia, Faktor utama yang menjadi penyebabnya adalah kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. Bahkan, beberapa masjid Muhammadiyah mengalami perubahan hingga mengubah namanya akibat kekurangan tokoh atau ustaz yang dapat mengelolanya.
“Situasi ini mengekspos krisis kader ulama yang masih menjadi permasalahan yang harus diatasi oleh Muhammadiyah,” katanya dalam acara wisuda dan pelepasan Thalabah angkatan XX PUTM (Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah), Sabtu (19/8/2023).
Dia lalu menjelaskan tiga hal pokok yang harus dimiliki oleh Ulama Muhammadiyah di era ini.
Pertama, mereka harus memiliki pengetahuan yang mencakup berbagai bidang pengetahuan, termasuk pengetahuan berbasis agama dan pengetahuan lainnya.
Yakni, pentingnya penguasaan bahasa Arab dan bahasa Inggris, serta pemahaman tentang teknologi yang tak bisa diabaikan.
Kedua, pentingnya tingkat kesalehan tertentu, baik dalam hal kesalehan pribadi maupun sosial.
“Tingkat kesalehan tidak selalu dapat diukur, tetapi dapat ditanamkan, bahkan jika pada awalnya terasa dipaksakan,” tutur dia.
Hal ini menjadi kunci dalam pembentukan kepribadian yang lebih baik.
Ketiga, keterlibatan sosial. Menurutnya, ulama harus hidup dalam, bersama, dan untuk masyarakat.
“Masyarakat menjadi laboratorium di mana ulama dapat menerapkan pengetahuan dan kebijaksanaan mereka,” papar Syamsul.
Keterlibatan aktif dalam masyarakat dianggap sebagai kunci untuk membangun perubahan positif yang diinginkan oleh Muhammadiyah.
Amanat dari Syamsul Anwar mencerminkan tantangan dan tugas besar yang dihadapi oleh Muhammadiyah di era modern ini.
“Dengan menekankan pentingnya pengetahuan, kesalehan, dan keterlibatan sosial, Muhammadiyah diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa,” tutupnya. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News