Bertawakal Tanpa Pernah Berhenti Berusaha
foto: seekersguidance.org
UM Surabaya

Tawakal merupakan salah satu ibadah hati yang diperintahkan Allah Ta’ala. Tawakal mencakup kumpulan (himpunan) dari keimanan dan seluruh urusan hamba.

Allah berfirman:

“Dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Anfal: 61)

Dalam firman-Nya yang lain, “Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakal, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Al-Maidah: 23)

Bahkan, para pelaku maksiat dan kemungkaran terkadang juga bertawakal kepada Allah untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

Seperti halnya ketika seseorang melakukan syirik kecil dengan menggunakan tamimah (jimat) yang mana ia bertawakal kepada Allah, tetapi berkeyakinan memakai jimat tersebut sebagai sebab atau perantaranya.

Padahal Allah telah memperingatkan agar jangan bertawakal dan menjadikan selain Allah sebagai penolong sebagaimana firman-Nya:

“Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku.” (QS. Al-Isra’: 2)

Tawakal bukan berarti tidak melakukan apa-apa. Inti dari tawakal adalah penyandaran hati kepada Allah bersamaan dengan melakukan sebab (ikhtiar atau usaha) dan rida kepada keputusan yang Allah tetapkan.

Jika usaha yang dilakukan gagal, maka hal tersebut tidak mempengaruhi tawakalnya kepada Allah.

Allah berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, ambillah sikap waspada.” (QS. An-Nisa: 71)

Allah juga berfirman:

“Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jumu’ah: 10)

Dalam firman-Nya yang lain:

“Berkatalah dua orang di antara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya, ‘Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu.

Maka bila kamu memasukinya, niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakal, jika kamu benar-benar orang yang beriman.’” (QS. Al-Maidah: 23)

Dari beberapa ayat di atas dapat kita mengerti bahwa ketika bertawakal, maka Allah juga perintahkan kita untuk berusaha.

Tawakal tanpa usaha termasuk kemalasan. Sedangkan usaha saja tanpa tawakal termasuk kesombongan. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini