Tak Perlu Risau Belum Terkabul, Ini Tiga Alasan Mengapa Kita Harus Rajin Berdoa
foto: aboutislam.net
UM Surabaya

Dalam ajaran Islam, doa memiliki makna mendalam sebagai permohonan seorang hamba kepada Allah, Sang Pencipta.

Doa bukan hanya sekadar rangkaian kata-kata, tetapi juga merupakan ungkapan kerendahan hati dan pengakuan diri manusia terhadap keagungan Allah.

Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PW Muhammadiyah DI Yogyakarta Fajar Rachmadhani dalam Pengajian Ahad di Masjid Islam Center Universitas Ahmad Dahlan, Ahad (20/8/2023), menerangkan beberapa alasan yang menjelaskan mengapa doa harus diarahkan hanya kepada Allah.

Pertama, berdoa adalah bentuk ibadah yang diperintahkan langsung oleh Allah dalam kitab suci Alquran. Seperti yang tercantum dalam Surah Ghafir ayat 60:

“Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina.’”

Kedua, Allah SWT sangat meridai hamba-Nya yang rajin berdoa. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang tidak meminta kepada Allah, maka Allah akan murkainya.”

“Pesan ini mengingatkan umat Islam tentang pentingnya terus menerus berkomunikasi dengan Allah melalui doa, sebagai tanda ketergantungan kepada-Nya,” tutur Fajar.

Ketiga, doa memiliki kekuatan luar biasa dalam mengubah takdir yang telah ditetapkan oleh Allah. Hadis menyebutkan, “Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali doa.”

Ini menunjukkan bahwa doa bukan hanya sebagai bentuk permohonan, tetapi juga sebagai sarana untuk mempengaruhi kehidupan manusia.

Dengan berdoa, manusia memohon kepada Allah agar takdir yang mungkin tidak diinginkan bisa diubah menuju takdir yang lebih baik.

Dalam Islam, doa bukan hanya sekadar aktivitas rutin, melainkan sebuah ibadah yang menggambarkan ketaatan, ketergantungan, dan kerendahan hati manusia di hadapan Allah.

Dengan berdoa, umat Islam mengokohkan ikatan spiritual mereka dengan Sang Pencipta, mencari petunjuk, perlindungan, dan harapan dalam kehidupan mereka.

Oleh karena itu, Fajar menegaskan bahwa berdoa hanya kepada Allah adalah suatu kewajiban yang dianut oleh setiap muslim. Hal itu sebagai wujud pengabdian dan penghormatan kepada Sang Maha Kuasa.

Tidak Tergesa-gesa

Fajar Rachmadhani juga menerangkan alasan mengapa telah berkali-kali berdoa namun tak kunjung dikabulkan.

Menurut dia, dalam doa tidak perlu tergesa-gesa. Sebuah hadis Nabi menyoroti pentingnya kesabaran dalam berdoa.

“Rasulullah Saw menjelaskan bahwa tergesa-gesa adalah ketika seseorang merasa putus asa dan meninggalkan doa setelah beberapa kali tidak dikabulkan. Dari sini, kita belajar bahwa kesabaran adalah kunci dalam perjalanan berdoa,” ujar Fajar.

Hadis lengkapnya berbunyi: “Doa seorang hamba akan selalu dikabulkan selagi tidak memohon sesuatu yang berdosa atau pemutusan kerabat, atau tidak tergesa-gesa.
Mereka bertanya: Apa yang dimaksud tergesa-gesa?

Beliau menjawab: “Dia berkata; Saya berdoa berkali-kali tidak dikabulkan, lalu dia merasa menyesal kemudian meninggalkan doa”. [Sahih Muslim, kitab Dzikir wa Do’a 4/87].

Selain tidak perlu tergesa-gesa, Rasulullah Saw juga mengajarkan pentingnya yakin dalam berdoa.

Beliau bersabda, “Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” [HR. Tirmidzi, no. 3479].

Keyakinan yang teguh dan konsentrasi penuh saat berdoa adalah faktor penting dalam menjadikan doa kita terkabul.

Fajar menegaskan bahwa tidak seorang pun yang berdoa dengan sungguh-sungguh akan sia-sia. Sebuah hadis mengungkapkan bahwa Allah akan mengabulkan doa, menyimpannya untuk saat yang tepat, atau melindungi dari sesuatu yang buruk.

Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk berhenti berdoa. Rasulullah Saw juga menegaskan bahwa Allah akan memberikan lebih banyak lagi kepada mereka yang berdoa dengan tekun. “Tidak ada doa yang sia-sia,” cetusnya.

Berdasarkan Hadis: “Tidaklah seorang muslim berdoa dengan suatu doa yang tidak mengandung dosa dan tidak memutus persaudaraan melainkan Allah akan berikan salah satu dari tiga hal, (Allah) akan kabulkan doanya atau disimpan baginya di hari akhirat atau dipalingkan dari kejelekan semisal darinya.

(Para sahabat) mengatakan, “Kalau begitu kita perbanyak (doa). Nabi menjawab, “Allah (akan memberikan) lebih banyak lagi. [HR. Ahmad 17/213]. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini