Dai Muhammadiyah Dilarang Paksa Masyarakat Lokal Masuk Islam
Muhammad Arifin. foto: ist
UM Surabaya

Mubalig atau dai Muhammadiyah yang berdakwah di kawasan 3T diminta tidak memaksa masyarakat lokal untuk masuk Islam.

Hal itu ditegaskan Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Muhammad Arifin di hadapan peserta Rakornas LDK PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (26/8/2023)

Namun demikian, meski aktivitas dakwah yang dilakukan oleh mubalig LDK tidak untuk mengislamkan seseorang, tetapi jika ada yang ingin berislam mubalig wajib menjadi perantara atau pendidik supaya yang bersangkutan bisa berislam dengan baik.

“Mubalig kita yang di daerah 3T tidak untuk mengislamkan seseorang, tetapi jika ada yang ingin berislam maka wajib untuk membimbing mereka,” tuturnya.

Mengutip yang disampaikan oleh Ketua PP Muhammadiyah, Kiai Saad Ibrahim, Arifin menuturkan bahwa dakwah Muhammadiyah untuk menggembirakan pengajaran Islam.
Dan untuk urusan mengislamkan orang itu mutlak hak prerogatif Allah SWT memberikan hidayah-Nya kepada siapa saja yang dikehendaki.

Perlu diketahui, LDK PP Muhammadiyah memiliki komunitas dampingan mualaf. Komunitas dampingan ini berada di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya yang disebutkan Arifin adalah komunitas mualaf Suku Badui di pedalaman Banten.

Mengulas tentang peran dai daerah 3T Muhammadiyah, Arifin mengungkapkan bahwa aktivitas dakwah di kawasan tersebut memang berat.

Oleh karena itu dibutuhkan dukungan, baik secara moril dan materil dalam mengawal dakwah di daerah 3T.

Menurutnya, dai tidak boleh identik dengan kemiskinan. Penampilannya boleh sederhana, tetapi bukan berarti dai Muhammadiyah nyaman dengan kemiskinan.

Dia mendorong supaya dai Muhammadiyah supaya berdaya secara materi untuk mendukung aktivitas dakwahnya.

Sudah sebagai pengetahuan umum, bahwa dakwah membutuhkan sokongan dana, maka dai pun harus didukung untuk urusan itu.

Hal itu diharapkan supaya dai-dai yang diterjunkan di beberapa daerah 3T dan komunitas-komunitas lain bisa fokus untuk mendampingi masyarakat. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini