Biarkan Aku Membersihkan Masa Laluku
Ilustrasi foto: pinterest
UM Surabaya

*) Oleh: Sigit Subiantoro
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri

Putra Abu Jahal jadi mujahid andal? Siapa pun engkau yang pernah belajar Sirah Nabawiyah pasti tidak asing dengan nama Abu Jahal.

Dia, adalah “Fir’aun umat ini”, dalang kejahatan kaum musyrikin dan panglima musuh di Perang Badar. Tapi, tahukah engkau bahwa putranya adalah seorang mujahid hebat?

Namanya adalah Ikrimah bin Abu Jahal. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama 10 ribu sahabatnya membebaskan Kota Makkah tahun 8 Hijriah, nama Ikrimah menjadi most wanted karena kejahatannya begitu besar, sehingga ia masuk ke daftar orang-orang yang boleh dibunuh.

Mengetahui hal itu, Ikrimah kabur ke Yaman dan ia memutuskan untuk pergi jauh menaiki kapal. Namun qadarullah, di tengah samudera, kapal yang ia naiki diserbu badai ganas.

Nakhoda berkata, “Tak ada yang bisa kita lakukan lagi. Berhala-berhala kalian tak mampu memberi manfaat sedikit pun!”

Di saat-saat mencekam itu, di ujung detik menuju kematian, Ikrimah berkata pada dirinya sendiri,

لئن أنجاني الله من هذا لأرجعَنَّ إلى محمد ولأضعنَّ يدي في يده”

“Jika Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan aku dari (badai) ini, sungguh aku akan kembali pada Muhammad, dan akan kuletakkan tanganku pada tangan beliau (membaiat Rasul).” (Tafsir Al Baghawi Surat Luqman ayat 32)

Dengan izin Allah, badai reda. Ikrimah selamat dan berusaha menepati janjinya sendiri. Dan subhanallah, usaha Ikrimah ini ternyata makin sempurna dengan masuk Islamnya istri beliau, Ummu Hakim.

Sang istri menjadi penjamin Ikrimah agar selamat sampai di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sesampainya di hadapan Nabi, Ikrimah mengucapkan kalimat syahadat.

Di hari bersejarah itu, Ikrimah berikrar tegas pada dirinya. Ia mengucapkan sebuah kalimat indah yang diucapkannya pada Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

يا رسول الله، والله لا أترك مقامًا قمتُهُ لأصدَّ به عن سبيل الله إلا قمتُ مثله في سبيله، ولا أترك نفقةً أنفقتها لأصد بها عن سبيل الله إلا أنفقت مثلها في سبيل الله

“Wahai Rasulullah, Demi Allah aku tidak akan meninggalkan tempatku di mana aku menghalangi manusia dari jalan Allah sampai aku menggantinya dengan perjuangan di jalan-Nya.

Dan aku tidak akan melupakan semua biaya yang kuhabiskan untuk menghalangi manusia dari jalan Allah sampai aku mengeluarkan biaya yang besar pula untuk berjuang di jalan Allah.” (HR Al Hakim 3/270)

Menjadi Pejuang Hebat yang Melawan Kemurtadan

Khalifah Abu Bakar menugaskan Ikrimah memerangi kaum murtad di Oman.
Abu Bakar juga mempercayakan Ikrimah menumpas kaum murtad di Yaman, kemudian beliau berangkat menuju Syam untuk menghadapi Kekaisaran Romawi Timur.

Beliau menjadi tentara penunggang kuda hebat di Perang Yarmuk, di situlah beliau syahid.

“Biarkan Aku Membersihkan Masa Laluku!”

Detik-detik menjelang syahidnya Ikrimah adalah sebuah momen yang penting kita tadabburi.

Di hari terik melawan Romawi itu, Ikrimah sangat bersemangat dan ia memutuskan untuk rela mati demi bisa merobek barisan musuh.

Khalid bin Walid berkata pada Ikrimah, “Jangan lakukan itu wahai Ikrimah! Kematianmu akan jadi duka bagi kaum Muslimin!”

Apa jawaban Ikrimah?

‏“إليك عني يا خالد فلقد كان لك مع رسول الله سابقة أما أنا وأبي فقد كنا من أشد الناس على رسول الله فدعني أكفر عما سلف مني”

“Tak usah kau menahanku wahai Khalid! Sungguh kau telah mendahuluiku dalam membela Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan aku dan ayahku menjadi manusia paling keras permusuhannya pada beliau. Biarkan aku membersihkan masa laluku!” (Al Kamil fi At Tarikh, Ibnul Atsir).

Semoga bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini