Jangan Ceroboh dengan Perkara Kejujuran
foto: getty images
UM Surabaya

*) Oleh: Ubaidilah Ichsan, S.Pd
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang

“Whoever is careless with truth in small matters, cannot be trusted in matters of importance.”
(Barang siapa ceroboh dengan kebenaran dalam hal-hal kecil, tidak dapat dipercaya dengan hal-hal penting)

Kejujuran adalah sifat yang sangat penting dalam kehidupan. Kejujuran dapat menumbuhkan rasa kepercayaan dari orang lain terhadap diri kita.

Allah SWT memerintahkan untuk berlaku Jujur. Di antara nya pada firman Allah SWT:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (Qs. At Taubah: 119)

Ayat ini merupakan salah satu bentuk perintah Allah SWT kepada hamba-Nya untuk menuju kebenaran. Salah satunya adalah dengan perkara kejujuran.

Pada umumnya perilaku jujur akan mendatangkan kepercayaan. Sedangkan kepercayaan merupakan sesuatu yang sangat mahal dan berharga karena mendapatkan kepercayaan merupakan hal sulit.

Bahkan, orang yang hanya satu kali berbohong akan mendapat cap pembohong. Cap tersebut akan terus-menerus menempel sepanjang hidupnya.

Dari Abdullah bin Mas’ud berkata bahwa Rasullullah saw bersabda:

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا

“Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga.

Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur.

Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka.

Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (Hadis sahih Muslim No. 2607)

Dari hadis di atas terlihat jelas bahwa sikap jujur dapat membawa pada keselamatan, sedangkan sikap dusta membawa pada jurang kehancuran.

Di antara kehancuran yang diperoleh adalah ketika di akhirat kelak. Semoga bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini