Mengejar Kebahagiaan Dunia Akhirat
foto: techxplore.com
UM Surabaya

*) Oleh: Ubaidillah Ichsan, S.Pd
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang

Do your worldly affairs as if you live forever. And carry out your afterlife affairs as if you were going to die tomorrow.

(Kerjakanlah urusan duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya. Dan laksanakan urusan akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok)

Islam mengajarkan agar kita berusaha mengejar kebahagiaan akhirat sebanyak-banyaknya, melebihi usaha kita dalam mengejar dunia.

Allah Swt berfirman:

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا

“Carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi. (Qs. Al-Qashas: 77)

Mari kita perhatikan, Allah SWT mengajak kita untuk menjadikan dunia ini kesempatan mencari kebahagiaan bagi akhirat, sebisa yang kita lakukan. Akan tetapi, jangan 100 persen. Jangan lupakan bagian dari kehidupan dunia.

Setiap muslim, pasti dia melakukan aktivitas dunia dan aktivitas akhirat. Berdasarkan ayat di atas, seharusnya aktivitas akhirat, lebih banyak dari pada aktivitas dunia. Dengan kata lain, orientasi akhirat, lebih dominan dari pada orientasi dunia.

Namun sangat disayangkan, di zaman ini, prinsip yang diajarkan pada ayat di atas di balik. Orientasi dunia, jauh lebih dominan dari pada orientasi akhirat.

Bahkan sampai amal ibadah yang seharusnya dilakukan untuk akhirat, turut dikorbankan untuk mendapatkan dunia.

Lebih dari itu, ada satu ayat yang selayaknya perlu kita ingat ketika kita sedang beramal. Allah SWT berfirman:

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ . أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Siapa yang menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya maka akan Kami berikan imbalan amal mereka di dunia dan tidak dikurangi.

Mereka itulah orang-orang yang hanya akan mendapatkan neraka di akhirat dan terhapuslah segala yang telah mereka lakukan dan batal perbuatan yang telah mereka lakukan.” (Qs. Hud: 15 – 16)

Oleh karena itu, murnikan niat amal kita untuk mendapat rida Allah, dan bukan tendensi dunia. Agar amal kita menjadi amal yang ikhlas. Semoga bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini