Tipuan Setan dalam Menjerumuskan Manusia
Ilustrasi: verdict.justia.com
UM Surabaya

*) Oleh: Ubaidilah Ichsan, S.Pd
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang

“Don’t be like the devil, You only see water and mud when you look at Adam”
(Jangan kau seperti iblis, hanya melihat air dan lumpur ketika memandang Adam)

Sebenarnya, setiap saat Allah memanggil umat manusia ke jalan surga, dan untuk mengarahkan kesana Allah memberi jalan yang lurus bagi mereka yang mau mengikutinya.

Panggilan ke jalan keselamatan dan jalan yang lurus dapat kita lihat dalam firman-Nya:

وَٱللَّهُ يَدْعُوٓا۟ إِلَىٰ دَارِ ٱلسَّلَٰمِ وَيَهْدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ

“Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).” (QS. Yunus : 25)

Dan tentu saja andaikata semua manusia mau mendengar panggilan tersebut manusia akan selamat, bahagia, sejahtera di dunia dan akhirat.

Namun demikian panggilan tersebut tidak serta merta membawa seluruh manusia ke jalan keselamatan, karena sebagian justru percaya pada panggilan musuhnya, yaitu setan yang mengajak mereka pada kesengsaraan dunia dan akhirat.

Allah SWT berfirman:

إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَٱتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُوا۟ حِزْبَهُۥ لِيَكُونُوا۟ مِنْ أَصْحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ

“Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Fathir :6)

Setan mampu memanfaatkan segala sesuatu termasuk dunia dan seisinya sebagai alat dan sarana mereka untuk menyesatkan manusia.

Allah Swt berfirman:

وَٱسْتَفْزِزْ مَنِ ٱسْتَطَعْتَ مِنْهُم بِصَوْتِكَ وَأَجْلِبْ عَلَيْهِم بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكْهُمْ فِى ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَوْلَٰدِ وَعِدْهُمْ ۚ وَمَا يَعِدُهُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ إِلَّا غُرُورًا

“Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka.

Dan tidak ada yang dijanjikan oleh setan kepada mereka melainkan tipuan belaka. (QS. Al-Isra’: 64)

Jadi, puncak keberhasilan setan adalah apabila manusia telah merasa benar padahal mereka salah, dan tidak ada yang dijanjikan oleh setan kepada mereka melainkan tipuan belaka. Semoga bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini