Akhlak Mulia dan Timbangan di Akhirat
Ilustrasi: thecpt.org
UM Surabaya

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung).

Alquran dan hadis sebagai pedoman hidup umat Islam menjelaskan baik buruknya suatu perbuatan manusia, sekaligus menjadi pola hidup dalam menetapkan mana yang baik dan mana yang buruk.

Rasulullah bersabda: “Bertakwa kepada Allah dan berakhlak dengan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah)

Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam diri manusia dan bisa bernilai baik atau bernilai buruk.

Manusia akan menjadi sempurna jika mempunyai akhlak yang terpuji serta menjauhkan dari segala akhlak tercela.

Allah Ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari berhenti dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al Ahzab : 21)

Akhlak yang mulia merupakan tolak ukur utama dalam menilai tingkat keimanan seseorang.

Salah satu alasan diutusnya Nabi Muhammad shalallahu alayhi wasallam oleh Allah SWT adalah:

Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad 2/381)

Mengenai akhlak Nabi shalallahu alaihi wasallam: Siti Aisyah radhiyallahu anha menjawab: Akhlak beliau adalah Alquran.

Rasulullah berpesan dalam sabdanya: “Pergaulilah manusia dengan akhlak mulia.”
(HR.at-Tirmidzi 1987)

Selanjutnya Rasulullah bersabda: “Bertakwa kepada Allah dan berakhlak dengan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah)

Rasulullah bersabda: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang akhlaknya terbaik.” (HR At-Tirmidzi).

Seseorang mukmin berusahalah melakukan amalan yang terbaik agar menjadi timbangan yang berat pada hari akhir pemberhentiannya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Tidak ada sesuatu yang lebih berat pada timbangan (kebajikan) seorang mukmin pada hari kiamat daripada akhlak yang mulia.”
(HR At-Tirmidzi).

Semoga kita bisa berakhlak karimah, akhlak yang terpuji mulai dari ucapan dan perilaku kita sehari-hari. Insya Allah. Aamiin Allahuma Aamiin. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini