Masjid, Potongan Bumi yang Paling Dicintai Allah
Masjid Al Badar Kertomenangga Surabaya. foto: ist
UM Surabaya

*) Oleh Ferry Is Mirza DM

Sahabatku seiman, mari memakmurkan masjid dengan amalan baik.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

“Serta mendirikan salat” (QS. At Taubah: 11)

Yaitu salat wajib dan sunah, menegakkannya dengan benar, lahir dan batin.

“Dan menunaikan zakat.” (QS. At Taubah: 11)

Menunaikan kepada orang yang berhak, dalam rangka memperbaiki nafsunya.

“Dan dia tidak takut melainkan hanya kepada Allah.” (QS. At Taubah: 11)

Rasa takutnya sangat besar kepada Rabbnya, dia menahan diri dari apa yang Allah haramkan dan dia tidak mengurangi kewajibannya kepada Allah.

Itulah mereka yang benar-benar memakmurkan masjid, dan merekalah orang-orang yang benar-benar menjadi keluarga masjid.

Adapun mereka yang tidak beriman kepada Allah dan hari akhir dan tidak punya rasa takut kepada Allah, maka mereka bukanlah golongan orang yang memakmurkan masjid, dan bukan pula keluarga masjid, walaupun mereka menyangka dan mengaku-ngaku demikian.

Masjid adalah kesejukan mata bagi orang-orang yang beriman, hal manis bagi jiwa mereka, kebahagiaan bagi dada mereka, hiburan atas kesedihan mereka, tempat istirahat dan kebahagiaan mereka.

Seorang mukmin kan merasa tenang, bahagia, senang dan nikmat di dalam masjid yang merupakan tempat yang paling dicintai Allah.

Hal ini mesti dirasakan oleh setiap orang-orang yang salat di masjid, setiap orang yang mendatangi masjid dengan niat yang ikhlas dan beribadah dengan baik di dalamnya.

Sampai-sampai seseorang pernah mengatakan tentang dirinya sendiri, bahwa rasa gundah dan gelisahnya hilang di dalam masjid, tak ada yang tersisa sedikit pun, yang dia dapatkan hanyalah ketenangan dan kenyamanan.

Masjid adalah potongan bumi yang paling dicintai Allah sekaligus merupakan potongan bumi yang paling mulia. Dalam sahih Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:

“Tempat yang paling dicintai di sisi Allah adalah masjid, dan tempat yang paling dimurkai Allah adalah pasar.” (HR Muslim 671).

Karena masjid menjadi tempat yang di dalamnya banyak disebut nama Allah, ditegakkan salat, dibaca Alquran dan di dalam masjid pun terdapat banyak majelis-majelis ilmu untuk memahami agama Allah, dan perkara-perkara lain yang agung yang dicintai oleh Allah.

Berbeda dengan pasar yang di dalamnya banyak dijumpai transaksi-transaksi haram, perbuatan-perbuatan buruk dan kemungkaran-kemungkaran lain yang terjadi di pasar.

Masjid adalah tempat yang penuh berkah, bumi yang penuh keutamaan lagi dicintai oleh Allah.

Selayaknya bagi setiap orang untuk memuliakan apa yang dimuliakan Allah, dengan menjadi seorang yang dekat dengan masjid, senantiasa menegakkan salat di rumah-rumah Allah, menjawab seruan dan panggilan Allah dan memelihara masjid serta adab-adab di dalamnya.

Sepatutnya pula seseorang mengetahui apa-apa yang perlu disiapkan untuk mendatangi tempat yang mulia dan dicintai Allah ini, agar dia menjadi orang memakmurkan masjid dengan sebenar-benarnya. Allah lah semata yang memberikan taufik dan tiada sekutu bagi-Nya. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini