Keutamaan Salat dan Mengantarkan Jenazah ke Pemakaman
Ilustrasi: istockphoto
UM Surabaya

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ مَنِ اتَّبَعَ جَنَازَةَ مُسْلِمٍ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا ، وَكَانَ مَعَهُ حَتَّى يُصَلَّى عَلَيْهَا ، وَيَفْرُغَ مِنْ دَفْنِهَا ، فَإِنَّهُ يَرْجِعُ مِنَ الأَجْرِ بِقِيرَاطَيْنِ ، كُلُّ قِيرَاطٍ مِثْلُ أُحُدٍ ، وَمَنْ صَلَّى عَلَيْهَا ثُمَّ رَجَعَ قَبْلَ أَنْ تُدْفَنَ فَإِنَّهُ يَرْجِعُ بِقِيرَاطٍ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa melayat jenazah muslim karena iman dan ikhlas, ia menyertainya hingga salat jenazah dan menyelenggarakan pemakamannya, maka dia membawa pahala dua qirath, satu qirath semisal bukit uhud.

Dan barang siapa ikut shalat jenazah kemudian pulang sebelum jenazah itu dimakamkan, maka ia membawa pulang pahala satu qirath.(Hr. Bukhori)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1️. Ikhlas syarat diterimanya semua amal. Inilah syarat yang menjadikan sebuah amal bisa memperoleh keutamaan atau fadilah. Bahwa amal itu harus ikhlas, dilandasi iman, hanya karena mencari rida Allah. Termasuk, dalam bab melayat jenazah.

2️. Salat jenazah adalah satu qirath. Sebagian ulama mensyaratkan, pahala satu qirath dari menyalati jenazah dapat diperoleh jika seorang menyalati dan berdiam layat di rumah duka, sampai jenazah diantar ke pemakaman.

Berdasarkan hadis riwayat Muslim dari sahabat Khobab radhiyallahu’anhu yang mana dalam hadis ini satu qirath disyaratkan demikian,

من خرج مع جنازة من بيتها

Siapa yang keluar bersama jenazah dari rumah dukanya.
Namun yang tepat dalam hal ini, tidak disyaratkan demikian, pahala satu qirath, cukup didapat dengan menyalati saja.

3️. Salat jenazah dan menghadiri proses pemakaman di kuburan, mendapatkan pahala dua qirath.

Jika kita perhatikan hadis di atas, pahala dua qirath tidak cukup didapat hanya dengan menghadiri proses pemakaman. Namun untuk mendapatkannya, disyaratkan melakukan tiga hal berikut:

a. Menyalati jenazah.

Hanya menghadiri proses pemakaman atau mengantar saja tanpa menyalati, tidak akan mendapat pahala dua qirath. Meskipun insya Allah tetap mendapat pahala sesuai dengan niatnya.

b. Mengantar ke pemakaman.

Disebut mengantar, jika seorang berjalan ke makam bersama jenazah dan pelayat lainnya. Adapun jika seorang hanya sendiri ke pemakaman, maka dia tidak mendapatkan pahala dua qirath.

c, Menghadiri pemakaman.

Ada beberapa riwayat menerangkan sampai kapan harus hadir di proses pemakaman agar genap mendapatkan dua qirath;

حتى يفرغ منها

Sampai prosesi pemakaman selesai.

حتى توضع في اللحد

Sampai jenazah dimasukkan ke liang lahat.

Tema hadis yang berkaitan dengan Alquran:

1️. Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan kepada semua makhluknya secara umum bahwa setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati.

كُلُّ نَفْسٍ ذائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّما تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فازَ وَمَا الْحَياةُ الدُّنْيا إِلاَّ مَتاعُ الْغُرُورِ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahala kalian.

Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. Ali Imron : 185)

2️. Sesungguhnya kakek moyang kalian (yaitu Adam) diciptakan dari tanah.

Yakni kalian akan dikembalikan ke bumi bila telah mati dan kalian menjadi hancur di dalamnya dan darinya Kami akan mengeluarkan kalian pada saat yang lain untuk dimintai pertanggungan jawab.

مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَى

Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kalian dan kepadanya Kami akan mengembalikan kalian dan darinya Kami akan mengeluarkan kalian pada saat yang lain. (Qs. Thaha: 55).

Wallahu a’lam. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini