Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Mesir telah sukses mengadakan program Tarjih Academy ke-3 untuk para kader yang baru saja menyelesaikan studi S1 di Universitas Al-Azhar.
Sebanyak 31 peserta yang baru saja menyandang gelar License dari Universitas Al-Azhar turut serta dalam program tersebut. Sebanyak 16 materi pendukung terkait ketarjihan, kebangsaan,pendidikan, kemasyarakatan diberikan kepada para peserta.
Ketua MTT PCIM Mesir, Umair Fahmidin berharap melalui program Tarjih Academy dapat membuka kader dan anggota PCIM Mesir tentang proses produksi fatwa. Di mana kader PCIM Mesir yang digadang sebagai calon ulama Muhammadiyah di masa mendatang.
“Memahami konsep fatwa penting bagi para kader PCIM Mesir, calon ulama Muhammadiyah, karena fatwa tidak terlahir dari teks book, namun juga dari memahami realita dengan melibatkan banyak hal untuk mewujudkan kemaslahatan,” ungkapnya pada (3/10).
Sementara itu, Direktur Astronomi Islam di Darul Ifta atau Lembaga Fatwa Mesir, Mukhtar Mukhsin sebagai pemateri menjelaskan tentang metodologi fatwa di era kontemporer dan hubungannya dengan maqasid syariah.
Mukhtar Mukhsin memaparkan tentang urgensi materi fatwa dimana seorang mufti ibarat seperti dokter, dimana apabila ia tidak dapat memberikan formula yang tepat kepada pasien akan menimbulkan malapetaka.
Dalam konteks produksi fatwa di Mesir, imbuhnya, praktek fatwa kontemporer di berbagai bidang, seorang mufti melihat suatu persoalan dari sudut pandang maqashid syariah dan kemaslahatan bagi mustafti (orang yang bertanya suatu persoalan). (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News