Melazimkan Istighfar agar Allah Berikan Jalan Keluar
foto: idntimes.com
UM Surabaya

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Salah satu bentuk ketakwaan kepada Allah adalah beristighfar. Hal itu dilakukan bukan hanya untuk meminta pengampunan, tapi jauh lebih luas dari itu

Bahkan di sebagian tafsir terungkap, kata yang terbentuk dari kata istighfar diartikan sebagai Islam itu sendiri

Contohnya di surat Al-Anfal ayat 33:

“Kata ‘yastaghfiruun’ dalam ayat itu secara harfiah bermakna ‘memohon ampunan’ tapi sebagian ulama menafsirkan berislam.”

Jadi, beristighfar adalah sebagian ciri keislaman kita. Seakan-akan tidak sah keislaman seseorang sebelum ia melazimkan diri beristighfar tanpa harus menunggu berbuat kesalahan

Bahkan dengan istighfar, Allah menjanjikan kita kekuatan. Istighfar akan menambah kekuatan jasadiah dan ruhiyah kita

Rasulullah bersabda:

“Barang siapa melazimkan istighfar, Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap masalahnya.”

Sebaliknya, kemalasan beristighfar akan melunturkan keislaman kita, menjauhkan kita dari Allah, dan mempersempit jalan keluar dari masalah-masalah yang kita hadapi

Lebih jauh lagi, muncul benih kesombongan dalam diri kita

Hati menjadi hitam dan keras, bahkan lebih keras dari batu, sulit menerima nasihat dan peringatan, tidak sensitif ketika dibacakan ayat-ayat Allah, tidak pernah menangis, karena takut akan dosa-dosanya, dan tidak takut dengan azab Allah.

Sungguh sangat beruntung seorang hamba yang diberi taufik untuk menyesali dosa-dosanya, sehingga dia senantiasa memohon ampun kepada Allah

Datang sebuah Atsar, di mana Aisyah berkata: “Sungguh beruntung orang yang mendapatkan catatan amalnya istighfar yang banyak.” (HR. Ibnu Majjah)

Insya Allah Allah memberikan taufik kepada kita untuk selalu istighfar kepada-Nya. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini