Bencana Dapat Terjadi Akibat Perbuatan Manusia Zalim dan Melampaui Batas
Ilustrasi bencana alam ( foto britannica.com)
UM Surabaya

Bencana alam, seperti gempa, tsunami, longsor, dan banjir, merupakan fenomena alamiah yang terjadi secara periodik di berbagai belahan dunia. Namun, dalam pandangan agama Islam, Al-Quran mengungkapkan bahwa selain faktor alam, manusia juga memiliki peran dalam terjadinya bencana-bencana ini. Ayat-ayat suci Al-Quran memberikan wawasan penting tentang hubungan antara perilaku manusia dan bencana alam.

Dalam QS. Asy-Syura Ayat 30, ditegaskan bahwa bencana yang menimpa manusia sebagian besar disebabkan oleh perbuatan tangan mereka sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku manusia memiliki dampak langsung pada lingkungan alaminya. Ayat ini juga mengingatkan kita tentang rahmat dan kebaikan Allah yang memaafkan sebagian besar kesalahan manusia.

“Allah seringkali memaafkan kesalahan-kesalahan kita. Tapi saat kezaliman yang kita lakukan telah melampaui batas,” terang Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Agus Purwanto dalam Kajian Masjid Badan Geologi Bandung, Senin (09/10).

Ayat lain dalam Al-Quran, yaitu QS. Ar-Rum Ayat 41, menyatakan bahwa kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan manusia. Allah menghendaki agar manusia merasakan sebagian akibat dari perbuatan mereka sebagai pengingat agar mereka kembali ke jalan yang benar. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku zalim dan merusak lingkungan alam dapat menyebabkan bencana alam.

Namun, penting untuk diingat bahwa bencana alam tidak hanya menimpa mereka yang bersalah. Dalam QS. Al-Anfal Ayat 25, Allah mengingatkan kita untuk menjaga diri dari siksaan yang dapat menimpa siapa pun, tidak hanya orang-orang zalim. Allah adalah Tuhan yang adil, dan kadang-kadang bencana alam adalah ujian bagi mereka yang tidak bersalah, sekaligus menjadi pengingat bagi mereka yang bersalah.

“Sungguh tidak etis kita membicarakan tentang kesalahan mereka, dosa mereka, yang harus kita lakukan ialah misi-misi kemanusiaan dengan membantu mereka,” terang Guru Besar Fisika Teoritis Institut Teknologi Sepuluh November ini.

Meskipun tidak etis untuk menyalahkan individu yang tertimpa bencana, hubungan antara perilaku zalim dan bencana alam tetap ada. Sejarah Nabi Nuh, yang terdokumentasikan dalam Al-Quran, merupakan contoh nyata tentang hubungan ini. Ayat dalam QS. Hud Ayat 44 menggambarkan banjir besar yang menimpa zaman Nabi Nuh sebagai akibat dari perilaku zalim manusia. Banjir itu menjadi hukuman bagi orang-orang yang telah berbuat dosa.

Dengan demikian, Al-Quran memberikan kita pelajaran berharga bahwa perilaku manusia dapat mempengaruhi lingkungan alam dan dapat menyebabkan bencana. Selain itu, bencana alam dapat menjadi pengingat dan ujian bagi semua manusia, baik yang bersalah maupun yang tidak bersalah. Oleh karena itu, penting untuk menjaga dan merawat alam serta berperilaku baik sesuai dengan ajaran agama demi mencegah terjadinya bencana alam yang bisa saja berkaitan dengan perilaku manusia. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini