Mempererat jalinan kerja sama aksi lintas iman mengatasi masalah lingkungan, Eco Bhinneka Muhammadiyah menggelar Silaturahmi Faith to Action Network (F2A) dengan berbagai organisasi keagamaan di Indonesia, Kamis (19/10).
Diselenggarakan di Ruang AR Fachruddin Lantai 2 Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, organisasi lintas iman yang hadir adalah Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Persatuan Umat Buddha Indonesia (PERMABUDHI), dan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN).
Lewat keterangan tertulis pada Sabtu (21/10), dijelaskan bahwa silaturahim ini memperkenalkan program kerja jaringan antar agama global, Faith to Action Network (F2A) yang mana Muhammadiyah juga menjadi salah satu anggotanya. Dalam F2A, Muhammadiyah menjalankan program Joint Initiative for Strategic Religious Action (JISRA).
“Di F2A, kami memperkuat suara-suara keagamaan, melakukan advokasi dan mengkomunikasikan pesan-pesan perubahan, termasuk perubahan sosial dan perilaku,” jelas CEO F2A, Peter Munene.
“Manfaat keanggotaan Faith to Action Network, di antaranya yaitu akses terhadap ide mengenai pendanaan dan peluang konferensi, peningkatan kapasitas dalam advokasi, mobilisasi sumber daya dan pemrograman,” imbuhnya.
Sementara itu, Finance and Program Coordinator Eco Bhinneka Muhammadiyah, Triningsih mengatakan bahwa program JISRA Eco Bhinneka yang dijalankan Muhammadiyah mendorong agar para aktor agama hadir sebagai agen perubahan.
“Eco Bhinneka Muhammadiyah ingin melibatkan kelompok pemuda dan perempuan lintas agama untuk membangun kesadaran dan pengetahuan pentingnya umat beragama saling bekerja sama mencegah kerusakan lingkungan,” ujarnya.
Di forum silaturahmi ini, masing-masing perwakilan PHDI, PERMABUDHI, dan MATAKIN mendapat informasi seputar mekanisme proses pendaftaran, persyaratan, dan kewajiban sebagai anggota Faith To Action Network. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News
