Lembaga Pendidikan Muhammadiyah Diminta Ikut Ciptakan Mental Pengusaha
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas.
UM Surabaya

Kecakapan dalam menguasai sektor ekonomi merupakan salah satu sunnah Rasulullah Saw yang jarang diperhatikan oleh kaum muslimin. Selama hidupnya, Nabi Muhammad Saw beserta sahabat-sahabatNya yang paling utama dikenal sebagai pebisnis sukses.

Terabaikannya Sunnah ini, menurut Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas menjadikan kaum muslimin di Indonesia sebagai kelompok yang tersubordinasi. Mayoritas masyarakat miskin dan marginal adalah kaum muslimin.

Melihat realitas ini, Anwar Abbas berharap gerakan strategis dari Persyarikatan Muhammadiyah untuk membangun kesadaran ekonomi umat Islam dari masa yang paling dini dari sekadar mental karyawan (employee mentality) yang cenderung menghindari risiko kepada mental pebisnis (entrepreneur mentality).

Anak-anak di lembaga pendidikan Muhammadiyah tingkat dasar hingga tinggi, kata dia, perlu ditanamkan mental berbisnis dan kemandirian yang terintegrasi dengan kurikulum pembelajaran.

Misalnya membiasakan waktu tertentu bagi anak didik untuk berjualan di kantin sekali dalam seminggu dengan harapan mereka memiliki ratusan hari pengalaman berdagang selama di sekolah.

“Kalau ada seorang anak punya pengalaman berbisnis sudah lebih dari 2 tahun, maka mentalitynya menurut saya tidak lagi employe mentality tapi akan berpindah kepada entrepreneur mentality,” kata Anwar Abbas dalam Kajian Ahad di TvMu, Ahad (22/10).

Dengan cara ini, dirinya meyakini anak-anak yang lulus dari lembaga pendidikan Muhammadiyah itu ke depan akan berkarakter mandiri dan mampu menjadi pencipta lapangan pekerjaan.

Selain kepada siswa di lembaga pendidikan Muhammadiyah, upaya membangun kesadaran ini kata Anwar Abbas perlu disasar kepada minimal 20% warga Muhammadiyah di Indonesia.

Hal ini menurutnya juga selaras dengan gerakan Muhammadiyah memajukan umat dan bangsa Indonesia, termasuk mengubah piramida ekonomi kaum muslimin di Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.

“Oleh karena itu saya ingin Muhammadiyah ini berubah.  Kalau hari ini sangat didominasi oleh sebuah mentality yang saya sebut dengan employee mentality, maka kita harus menghijrahkan warga kita dari employee mentality kepada entrepreneur mentality,” harapnya. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini