Waspadalah terhadap Topeng Wajah Palsu Kemunafikan
foto: istock
UM Surabaya

* Oleh: Ferry Is Mirza

Saudaraku,

Golongan munafik adalah musuh nyata yang sangat membahayakan umat. Oleh sebab itu, keberadaan mereka di tubuh umat ini harus segera diungkap. Strategi-strategi mereka dalam menghancurkan persatuan umat harus segera dibongkar…

Golongan munafik adalah segolongan manusia yang menampakkan wajah beriman namun menyembunyikan kekafiran. Golongan munafik aslinya bukanlah golongan orang-orang beriman.

Semua pencitraan yang dilakukan oleh orang-orang munafik membawa misi membuat kerusakan, fitnah, mengacaukan serta memperburuk citra kaum beriman.

Syaikh Abdul Aziz bin Marzuq ath-Thuraifi Fakkallahu Asrah mengatakan, “Allah Azza Wa Jalla menyebut golongan munafik di dalam al-Qur’an lebih banyak dari menyebut kaum Yahudi.

Sebab golongan munafik menggunakan perantara-perantara syar’i untuk menghancurkan prinsip dasar Islam. Keberadaan mereka tersamarkan dari khalayak.”

Golongan munafik adalah kawanan yang berbahaya. Bahaya yang mereka ciptakan lebih berbahaya dari bahaya yang diciptakan musuh yang memiliki wujud yang jelas. Allah Azza Wa Jalla berfirman,

“Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.” (QS. Al-Baqarah: 9)

Saudaraku,

Golongan munafik sejatinya sama sekali tidak memiliki keberanian mental untuk menunjukkan wujud asli mereka di hadapan orang Mukmin.

Mereka juga tidak memiliki kemampuan untuk menunjukkan kemurnian keimanan mereka, jika mereka bersikukuh mengaku beriman. Mereka tidak akan pernah mau terang-terangan jika mereka sebenarnya sangat mengingkari kebenaran…

Mengapa bisa demikian? Sebab dalam hati golongan munafik terdapat penyakit. Sejatinya hati mereka sakit sehingga mereka menyimpang dari jalan iman…

Allah Azza Wa Jalla berfirman, “Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.” (QS. Al-Baqarah: 10)

Golongan munafik adalah perusak yang mengaku sebagai pembawa perbaikan. Padahal sebenarnya mereka itulah golongan yang selalu melakukan aktivitas perusakan di muka bumi ini.
Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menghancur-leburkan tiap gagasan-gagasan perbaikan dan kebaikan.

Dan anehnya, setelah mereka menyelesaikan program-program penghancuran tersebut, dengan bangga dan tanpa merasa bersalah mereka mendeklarasikan diri sebagai golongan yang menebar kebaikan…

Allah Azza Wa Jalla berfirman, “Dan bila dikatakan kepada mereka: ‘Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi’. Mereka menjawab: ‘Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan’.” (QS. Al-Baqarah: 11)

Allah Azza Wa Jalla dengan sangat tegas membongkar karakter kemunafikan, mereka ini dengan argumentasi final; merekalah sebenarnya sang perusak tatanan kehidupan manusia dan alam ini!

Merekalah golongan yang sebenarnya sedang memerangi amar ma’ruf nahi munkar (mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran) yang dilakukan oleh orang- orang yang beriman!

Allah Azza Wa Jalla berfirman, “Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang- orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.” (QS. Al-Baqarah: 12)

Allah Azza Wa Jalla berfirman, “Apabila dikatakan kepada mereka: ‘Berimanlah kamu sebagaimana orang- orang lain telah beriman’.

Mereka menjawab: ‘Akan berimankah kami sebagaimana orang- orang yang bodoh itu telah beriman?’ Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang- orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.” (QS. Al-Baqarah: 13)

Saudaraku,

Golongan kaum munafik adalah manipulator dan ahli konspirasi. Golongan munafik memang dikenal sebagai manusia yang paling licik dalam membuat siasat.

Segala bentuk sifat kekejian, kezaliman, pengecut, busuk, dan kotor melekat pada diri mereka. Mereka memasang wajah palsu sesuai dengan situasi dan kondisi yang menguntungkan.

Jika mereka sedang berada di tengah kerumunan orang beriman, mereka mengenakan topeng keimanan hingga tampak samar perbedaan antara kemunafikan mereka dengan umat beriman.

Mereka baru akan membuka topeng wajah ketika berada di tengah kerumunan orang-orang kafir dan setan-setan berwujud manusia yang notabene adalah kawan seperjuangan mereka.

Allah Azza Wa Jalla berfiman, “Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: ‘Kami telah beriman’.

Dan bila mereka kembali kepada setan-setan mereka, mereka mengatakan: ‘Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok’.” (QS. Al-Baqarah: 14)

Akan tetapi, Allah Azza Wa Jalla menghadapi mereka dengan ancaman mengerikan yang dapat mengguncang eksistensi mereka sehingga mereka menjadi kehilangan arah dan terpukul.

Jalan yang telah mereka pilih sejatinya adalah jalan yang menambah parah kesesatan dan permusuhan mereka terhadap umat beriman,

“Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 16)

Insya Allah, Allah Azza Wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istikamah senantiasa menjauhkan diri dari kemunafikan untuk meraih rida-Nya.
Aamiin Yaa Rabb. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini