Diresmikan, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Gorontalo Jadi yang ke-14 di PTMA
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir_11zon
UM Surabaya

Komitmen membantu pemerintah mewujudkan pemerataan akses pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia berkualitas terus dilakukan oleh Persyarikatan Muhammadiyah. Kali ini dengan diluncurkannya Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Gorontalo  (UMGO), Selasa (31/10).

Dengan peluncuran ini, maka Persyarikatan Muhammadiyah memiliki 14 Fakultas Kedokteran dari 173 Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA) yang ada di seluruh Indonesia.

Peluncuran FK UMGO dilaksanakan bersamaan dengan pembukaan forum Asosiasi Program Pascasarjana serta peresmian gedung perkuliahan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMGO oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir.

Haedar menyebut FK UMGO terwujud berkat kolaborasi di antara sekian PTMA, mengingat pendirian FK memerlukan syarat yang ketat dan panjang. Karenanya, Haedar mendorong agar ke depan PTMA mulai merancang sistem kolaborasi yang terangkum dalam regulasi sehingga kebermanfaatan dan keunggulan PTMA dapat diakselerasi.

“Jadi tidak lagi karena relasi atau hubungan tertentu antar pimpinan PTMA, rumah sakit, amal usaha, tapi karena sistem itu sudah with in bahwa kolaborasi sudah bergerak dalam sistem,” pesannya.

“Saya yakin, dengan begitu, (PTM) yang besar-besar tidak berkurang kemajuannya ketika berbagi dengan yang di tengah dan di bawah. Bahkan, saya yakin sebaliknya, yang besar-besar akan semakin besar ketika mau berbagi, berkolaborasi, mendukung yang di bawahnya, karena mendapat berkah dari Allah,” imbuh Haedar.

Di samping pesan untuk membentuk sistem kolaborasi, Haedar juga mengingatkan agar PTMA tetap merawat karakter sejati Muhammadiyah seperti; kemandirian, gigih, good governance, inklusif, terbuka dan ikhlas.

“Jangan pernah kita menyesal punya kemampuan kemandirian, punya etos kerja sendiri, dan jangan pernah terganggu atau tergoda untuk jadi benalu. Karena itu nanti akan seperti buih, banyak tapi rapuh,” ujar dia.

Terakhir, Haedar berpesan agar pemegang amanat di PTMA, yakni rektor dan yang lainnya terus memperluas kerja sama eksternal. “Kita mesti bekerja sama dengan pemerintah dari pusat hingga ke bawah, dengan swasta, berbagai lembaga. Karena memang, yang diperlukan adalah mobilitas untuk memperluas jaringan,” pungkasnya. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini