Enam Indikator Keberhasilan Seorang Pemimpin
Ilustrasi: linkedin.com
UM Surabaya

*) Oleh: Ubaidillah Ichsan, S.Pd
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang

“A leader is a person who sees more than others see, sees further than others see, and sees before others see.”

(Seorang pemimpin adalah orang yang melihat lebih banyak daripada yang dilihat orang lain, melihat lebih jauh daripada yang dilihat orang lain, dan melihat sebelum orang lain melihat)

Seorang pemimpin yang berhasil adalah orang yang mampu membawa tim atau organisasinya menuju tujuan yang diinginkan.

Ada beberapa indikator yang dapat dipertimbangkan untuk mengukur keberhasilan seorang pemimpin, Berikut ini adalah beberapa indikator keberhasilan seorang pemimpin:

Pertama, visi dan misi. Pemimpin yang berhasil harus memiliki visi dan misi yang jelas untuk organisasinya.

Pemimpin tersebut bisa menerapkan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut. Allah swt berfirman,

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى ٱلْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.

Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah.

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.” (QS. Ali-Imran: 159)

Ayat ini menyatakan bahwa pemimpin harus mempertimbangkan pendapat anggota kelompok sebelum mengambil keputusan.

Kedua, integritas. Ini menjadi salah satu indikator penting dalam keberhasilan seorang pemimpin.

Pemimpin dengan integritas tinggi akan mampu membangun kepercayaan dan menjaga kejujuran dalam organisasinya.

Allah SWT berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.

Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al-hujurat: 13)

Ayat ini menyatakan bahwa orang terbaik adalah orang yang paling takwa.

Ketiga, kemampuan mengambil keputusan. Pemimpin yang mampu mengambil keputusan dengan cepat dan bijaksana akan membawa organisasi menuju kesuksesan.

Allah SWT berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱصْبِرُوا۟ وَصَابِرُوا۟ وَرَابِطُوا۟ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung. (QS. Ali-Imran:200)

Ayat mengajarkan bahwa pemimpin harus memiliki ketekunan dan kecerdasan untuk menghadapi berbagai persoalan.

Keempat, komunikasi yang efektif. Seorang pemimpin yang berhasil memahami pentingnya komunikasi yang efektif.

Ia akan mampu menyampaikan pesan yang jelas dan membuat anggota organisasinya merasa terlibat dan diperhatikan.

Allah SWT berfirman:

وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن رَّسُولٍ إِلَّا بِلِسَانِ قَوْمِهِۦ لِيُبَيِّنَ لَهُمْ ۖ فَيُضِلُّ ٱللَّهُ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ

“Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka.

Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dialah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Ibrahim:4)

Ayat di atas menunjukkan betapa pentingnya berkomunikasi dengan cara yang efektif supaya pesan dapat dimengerti oleh pihak yang dituju.

Kelima, kepemimpinan servant leadership. Seorang pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang melayani.

Pemimpin seperti ini selalu memprioritaskan kepentingan orang lain daripada kepentingan pribadinya.

Seperti kisah Nabi Musa dan nabi Khidr yang menjadi role model dalam kepemimpinan servant leadership.

Keenam, adil dan bijaksana. Seorang pemimpin yang berhasil harus adil dan bijaksana dalam mengambil keputusan. Ia mampu melihat situasi secara objektif dan keadilan dalam mengambil keputusan.

Allah SWT berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُونُوا۟ قَوَّٰمِينَ لِلَّهِ شُهَدَآءَ بِٱلْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَـَٔانُ قَوْمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعْدِلُوا۟ ۚ ٱعْدِلُوا۟ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil.

Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.

Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Maidah:8)

Ayat ini mengajarkan agar tetap berlaku adil meskipun terhadap musuh.

Dengan memperhatikan indikator-indikator ini dan mengaplikasikannya dalam kepemimpinan, seorang pemimpin akan memiliki peluang lebih besar untuk mencapai keberhasilan dalam mengelola organisasinya.

Semoga bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini