Penghapus Dosa
foto: shutterstock
UM Surabaya

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Kita semua tentu mendambakan dosa dosanya diampuni? Ternyata, tauhid yang murni adalah sebab utama terampuninya dosa-dosa.

Sudahkah kita memilikinya? Bagaimanakah cara mewujudkannya?

Sesungguhnya salah satu keutamaan tauhid yang sangat agung adalah sebagai penghapus dosa. Penjelasan mengenai keutamaan ini dijelaskan dalam beberapa ayat dan hadits berikut ini.

Allah Ta’ala berfirman “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al An‘am : 82)

Ketika ayat ini turun, para Sahabat bertanya, Wahai Rasulullah, siapakah diantara kami yang tidak pernah berbuat zalim?

Beliau menjawab, maksud ayat ini bukanlah seperti yang kalian katakan, akan tetapi yang dimaksud dengan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman adalah syirik.
Tidakkah kalian mendengar perkataan Luqman kepada anaknya, Wahai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya syirik adalah kezaliman yang sangat besar’?” (HR. Bukhari)

Lantas, apa makna keamanan dalam ayat di atas? Jawabannya bergantung dari jenis kezaliman yang diperbuat oleh manusia.

Perbuatan zalim terbagi menjadi tiga jenis :

1. Kezaliman yang paling besar, yaitu syirik.

2. Kezaliman manusia pada dirinya sendiri, yaitu dengan tidak memberikan hak bagi tubuhnya. Misalnya berpuasa namun tidak berbuka, atau salat semalam suntuk tanpa tidur, termasuk juga bermaksiat kepada Allah Ta’ala.

3. Kezaliman manusia kepada manusia lainnya. Misalnya membunuh, mengambil harta saudaranya tanpa hak, dan sebagainya.

Orang yang terjatuh dalam perbuatan syirik (besar), hilanglah baginya keamanan secara mutlak sehingga dia akan kekal diazab di neraka.

Pelakunya, jika meninggal dan belum bertobat, akan kekal di neraka dan tidak akan pernah merasakan indahnya surga.

Adapun orang yang terjatuh ke dalam perbuatan zalim kepada diri sendiri atau orang lain, namun selamat dari perbuatan syirik, maka baginya keamanan dalam artian ia tetap diazab -jika Allah menghendaki hal itu-sesuai kadar kezaliman yang diperbuat.

Akan tetapi dia akan terbebas dari kekalnya azab neraka. Bahkan, jika Allah berkehendak, akan diampuni dosa dosanya.

Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini