Permainan Dunia dan Kelalaian Nilai Akhirat-Profetik
foto: medievalists.net
UM Surabaya

*) Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari

Alquran menarasikan bahwa dunia merupakan permainan dan senda gurau yang melalaikan manusia dari kehidupan akhirat.

Pernyataan Alquran ini dipahami sebagian kaum muslimin bahwa hidup di dunia ini harus menikmati permainan dan dibuat santai dengan senda gurau hingga larut dalam irama kehidupan dunia.

Hal ini membuat manusia terjerumus dalam menikmati dunia hingga melupakan nilai-nilai profetik.

Inilah kehinaan hidup manusia karena berani membuat aturan baru yang berbeda dengan apa yang disampaikan rasul.

Dunia: Permainan dan Senda Gurau

Manusia diciptakan sebagai pemimpin atau khalifah untuk menegakkan aturan profetik. Akan tetapi manusia justru melalaikan dan melupakannya.

Mereka larut dalam permainan dunia dan bersenda gurau hingga berani mengubah norma akhirat untuk menyesuaikan kepentingan di dunia.

Implikasi dari keyakinan ini membuat manusia menikmati dunia dan melupakan akherat. Keyakinan ini membuat manusia berani tanpa beban untuk mengubah keputusan hukum berbasis akhirat menjadi hukum dunia yang berbeda dengannya.

Alquran menarasikan hal ini dengan detail sebagaimana firman-Nya:

وَ مَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ ۗ وَلَـلدَّا رُ الْاٰ خِرَةُ خَيْرٌ لِّـلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَ ۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ

“Dan kehidupan dunia ini, hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?” (QS. Al-An’am : 32)

Implikasi dari berkeyakinan bahwa hidup di dunia sebagai permainan dan senda gurau maka manusia sibuk dengan dunia hingga larut dalam permainannya.

Bahkan dalam menetapkan hukum, tidak menyandarkan pada keselamatan di akherat. Mereka menghalalkan yang haram demi mendapatkan kebahagiaan di dunia.

Mereka pun dengan sengaja menyisihkan dan memarginalkan hukum akherat untuk menikmati permainan dunia ini.

Berjudi dan prostitusi dihalalkan demi meraih terpenuhinya devisa negara. Menghalalkan LGBT demi kebebasan hidup, atau membolehkan peredaran khamr demi memperoleh keuntungan berlipat ganda.

Rasul dan Orientasi Akhirat

Rasulullah diutus di dunia ini untuk mengajak manusia untuk berorientasi akhirat. Kalau pun menjalani kehidupan di dunia hanyalah sarana untuk memperkokoh sekaligus bekal bagi akhiratnya.

Rasulullah pun menyampaikan kepada manusia hakikat hidup di dunia ini untuk mencapai kebahagiaan di akhirat.

Namun kebanyakan manusia membantah dan menentang ayat-ayat yang disampaikan Rasulullah, hingga menyedihkan hati utusan Allah ini. Realitas ini diabadikan Alquran sebagaimana firman-Nya:

قَدْ نَـعْلَمُ اِنَّهٗ لَيَحْزُنُكَ الَّذِيْ يَقُوْلُوْنَ فَاِ نَّهُمْ لَا يُكَذِّبُوْنَكَ وَلٰـكِنَّ الظّٰلِمِيْنَ بِاٰ يٰتِ اللّٰهِ يَجْحَدُوْنَ

“Sungguh, Kami mengetahui bahwa apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu (Muhammad), (janganlah bersedih hati) karena sebenarnya mereka bukan mendustakan engkau, tetapi orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah.” (QS. Al-An’am: 33)

Para rasul mengajak umatnya untuk meninggalkan yang haram dan menjalani hidup yang sesuai dengan aturan yang mengantarkan hidup bahagia di akhirat.

Rasul menyampaikan larangan tetapi umatnya juga melakukannya. Ketika diperintahkan untuk jujur dan adil, justru berdusta dan zalim.

Rakyat seharusnya dibimbing dan disejahterakan tetapi justru diperalat dan dimiskinkan.
Demikian pula ketika disugesti untuk menjauhkan dari khamr dan zina, mereka justru mendiamkan minum khamr dan pesta seks.

Melihat hal ini rasul pun sedih dan berupaya dengan sungguh-sungguh menyelamatkan kaumnya dari perbuatan terlarang itu.

Namun tidak jarang, kaumnya membuat siasat membohongi rasulnya. Apa yang dilakukan kaum Yahudi ketika dilarang bekerja menjaring ikan di hari Sabtu dan fokus ibadah, tetapi mereka menyiasati perintah itu dengan tetap beribadah di hari Sabtu tetapi memasang jaring di hari sebelumnya.

Atas siasat ini, Allah mengubah wajah mereka menjadi kera. Allah mengubah mereka menjadi kera, karena watak kera pintar untuk membuat siasat dan rakus dalam meraih kehidupan dunia. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini