Konsep Keluarga Berkemajuan Dipaparkan Abdul Mu’ti
Abdul Mu'ti. foto: ist
UM Surabaya

Fondasi dari masyarakat utama terletak pada sisi keluarga. Sebab, keluarga sebagai institusi yang sangat menentukan kemajuan suatu bangsa.

Hal itu disampaikan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti dalam Talkshow Parenting Muhammadiyah Jogja Expo (MJE) #3 di Jogja Expo Center (JEC), Banguntapan, Bantul, Sabtu (25/11/2023).

“Jika ditinjau dalam Risalah Islam Berkemajuan (RIB), sangat berjalin berkelindan. Muhammadiyah memiliki misi kuat untuk membangun bangsa berkemajuan lewat ranah keluarga. Kuncinya, keluarga harus tampil menjadi keluarga berkemajuan,” kata Mu’ti.

Menurut dia keluarga berkemajuan merupakan keluarga yang di dalamnya ada kebahagiaan dan ketenangan.

Di mana kebahagiaan itu terbangun karena ada relasi yang sangat akrab antara suami dengn istri, antara orang tua dengan anak, dan antara anak dengan anak yang lainnya.

“Inilah yang disebut dengan keluarga sakinah. Keluarga yang bahagia, karena di situ rumah menjadi rumah. Tidak hanya rumah menjadi house, rumahnya mungkin ber-ac, tetapi hatinya panas. Karena tidak ada kasih sayang dalam rumah itu,” kata Mu’ti.

Karenanya, dia mendorong perlu adanya pancaran kasih sayang, saling mencintai, dan keterbukaan di antara anggota keluarga.

Sebab, jika hal tersebut tidak tertanamkan di dalam anggota keluarga, maka sudah dapat dipastikan akan terjadi keributan yang tak berkesudahan.

“Keluarga itu mungkin memang harus meluangkan waktu walau beberapa menit untuk ada kebersamaan. Memang ini tidak selalu mudah, saya mengalaminya. Karena itu harus kita cari bagaimana kita bisa tetap ada komunikasi dengan keluarga,” paparnya.

Mu’ti menyebut kebersamaan dengan keluarga itu mesti diutamakan. Sehingga, dibutuhkan waktu khusus bersama keluarga.

Ini agar seluruh anggota keluarga dari dekat maupun jauh semuanya bisa saling berkumpul, berbagi cerita, dan barbagi kegembiraan satu dengan lainnya.

“Menurut saya perlu ada waktu untuk keluarga (family time). Mungkin bentuknya bisa tee time (waktu luang), teh bersama. Kalau saya biasanya karena siang sudah tidak di rumah, malam entah di mana, saya sempatkan untuk breakfast time. Ada waktu di mana kita makan bersama (dengan keluarga). Kita menikmatinya dengan penuh suka cita,” ucapnya.

Mu’ti menjelaskan, keluarga berkemajuan di dalamnya ada prestasi yang membanggakan. Yakni prestasinya bisa menjadi teladan bagi keluarga lainnya.

Salah satu prestasi yang bisa ditampilkan oleh keluarga ialah membiasakan anak-anaknya agar dapat hidup penuh kesederhanaan, jauh dari pernak-pernik kemewahan.

Selain itu, keluarga berkemajuan memiliki akhlak yang baik. Akhlak dalam keluarga sangat penting bagi masa depan anak-anaknya. Karena mendidik dengan akhlak buruk, maka dapat dipastikan masa depan anak juga akan buruk.

“Akhlak itu penting. Dan itu menurut saya sesuatu yang sekarang ini harus kita utamakan. Karena erosi akhlak, itu tantangannya luar biasa,” kata dia.

Dan, keluarga berkemajuan harus menjadi lokus untuk menggerakkan keluarga yang lain. Yakni memiliki rasa peduli kepada sesama masyarakat. Bukan sebaliknya, tidak peduli dengan masyarakat yang tengah mengalami kesulitan.

“Keluarga berkemajuan kaitannya dengan RIB adalah keluarga yang memang menjadi teladan, tetapi juga bisa menjadi penggerak untuk melakukan perubahan dan perbaikan dalam kehidupan di masyarakat,” tandasnya. (cris/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini