NA Yogyakarta Luncurkan Family Learning Center, Melayani Masyrakat Umum
Peluncurkan pusat konsultasi dan konseling keluarga Family Learning Center oleh NA Yogyakarta.
UM Surabaya

Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan pusat konsultasi dan konseling keluarga Family Learning Center, Sabtu (25/11/2023). Layanan konsultasi masalah keluarga untuk masyarakat umum ini sebagai tindak lanjut dari amanat Muktamar ke-48.

Family Learning Center diluncurkan pada event Muhammadiyah Expo Jogja 2023, akan melibatkan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah termasuk seluruh Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM). Tujuan dari layanan ini untuk membantu mengatasi berbagai hal dari kerentanan rumah tangga, meminimalisir perceraian, KDRT, hingga perundungan (bullying) lewat konsultasi dan konseling.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyebut Family Learning Center sangat bagus karena dapat menguatkan program pemerintah BP4 (Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan) yang dijalankan oleh Kemenag.

“Saya kira ini sebuah program yang sangat bagus karena di antara problem dalam masyarakat kontemporer adalah angka perceraian. Di banyak keluarga muda modern itu sangat tinggi. Di banyak negara maju seperti di Amerika misalnya 40% pernikahan itu berakhir dengan perceraian ini saya kira sesuatu yang memang tidak bisa kita anggap biasa walaupun perceraian itu halal tapi kan tidak disukai oleh Allah,” ujarnya.

Sebagai masukan, Mu’ti menyarankan agar Family Learning Center juga membuka peluang untuk media ta’aruf bagi muda-mudi yang ingin mencari pasangan. Terkait teknis konseling, dia juga menyarankan agar membuka layanan online.

“Nah kalau sudah bisa kita buka konseling ini saya kira itu bisa menjadi modal untuk kita menjadi pendengar yang baik karena problem masyarakat modern itu adalah masyarakat yang cenderung individualistis di mana dia tidak tidak hirau dengan masalah orang lain dan tidak mau mendengarkan masalah orang lain,” pesannya.

Mu’ti berharap Family Learning Center mampu mengemas nilai-nilai Islami dalam mengawal isu ketahanan keluarga. Mengingat fenomena parenting modern yang semakin bias dengan prinsip-prinsip akhlak. Selain itu, lembaga ini juga dia harapkan untuk membantu masyarakat mewujudkan keluarga tangguh, sakinah, saleh, dan peduli.

“Inilah menurut saya profil keluarga tangguh Muhammadiyah baik profil keluarga tangguh Muhammadiyah. Yang pertama tadi sakinah, kedua kesalehan, dan ketiga kepedulian,” pungkasnya. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini