Tiga Guru Besar Baru Universitas Ahmad Dahlan Dikukuhkan
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengukuhkan tiga guru besar baru dalam Sidang Terbuka Senat di Ruang Amphitarium Gedung Utama Kampus IV UAD
UM Surabaya

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengukuhkan tiga guru besar baru dalam Sidang Terbuka Senat di Ruang Amphitarium Gedung Utama Kampus IV UAD, Senin (4/12/2023).

Tiga dosen tersebut adalah Guru Besar Ilmu Sistem Informasi, Prof. Dr. Ir. Imam Riadi, M.Kom, Guru Besar Bidang Ilmu Farmasi Bidang Ilmu Farmasi, Prof. Dr. Dra. apt. Nanik Sulistyani, M.Si, dan Guru Besar Ilmu Teknik Elektronika, Instrumen, dan Kendali, Prof. Tole Sutikno, S.T., M.T., Ph.D.

Dengan pengukuhan ini, maka UAD telah memiliki total sebanyak 37 Guru Besar. Jumlah itu masih akan bertambah karena UAD sedang mempersiapkan 10 Guru Besar Baru yang diharapkan dapat menggenapi target total 148 Guru Besar pada tahun 2027.

“Sebagai jumlah ideal yang harus kami tempuh, itu menjadi satu referensi kami untuk mengupayakan agar program-program percepatan Guru Besar dan Lektor Kepala ini dapat memenuhi target yang telah kita tetapkan,” jelas Rektor UAD, Prof. Dr. Muchlas, M.T.

Dikukuhkannya tiga guru besar baru diharapkannya dapat memacu produktivitas untuk makin giat melakukan penelitian dan pengabdian yang bermanfaat bagi persyarikatan, umat, bangsa dan negara.

“Kami sangat berharap untuk ketiga Guru Besar ini, Prof. Imam, Prof. Tole, dan Prof. Nanik, untuk senantiasa menyematkan spirit untuk menjaga dengan baik marwah akademik di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan,” tambahnya.

Dewan Pakar Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Chairil Anwar memuji komitmen UAD untuk terus melahirkan guru besar. Menurutnya, saat ini UAD menempati posisi pertama sebagai universitas dengan jumlah Guru Besar terbanyak di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) se-DIY.

“Yang pertama adalah Universitas Ahmad Dahlan, yang kedua adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang ketiga adalah Universitas Islam Indonesia,” ucapnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. menuturkan bahwa para Guru Besar yang dikukuhkan sudah memenuhi relevansi dalam konteks era yang semakin kompleks dan dinamis.

“Ketiga Guru Besar pada hari ini telah menjadi pioner dalam bidangnya masing-masing dan juga membuka jalan untuk pemahaman yang lebih dalam dan penemuan-penemuan yang menginspirasi kita semua,” ucapnya.

Pada pengukuhan ini, tiga guru besar menyampaikan pidato ilmiahnya masing-masing. Pidato Imam berjudul “Peran Cyber Security dalam Peningkatan Keamanan Sistem Informasi untuk Kemaslahatan Umat”. Nanik dengan “Pendekatan Eksplorasi Antibiotik Baru dari Sumber Mikroorganisme”. Sedangkan Tole menyampaikan pidato berjudul “Teknologi Transportasi Listrik Masa Depan Berbasis Kendali Vektor dan Artificial Intelligence (AI)”.

Sidang Senat Terbuka juga dihadiri oleh Prof. Dr. Marsudi Triatmodjo, S.H. LL.M. selaku Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UAD beserta jajarannya turut hadir dalam acara ini. Selain itu juga jajaran Wakil Rektor UAD, Kepala Unit Kerja di lingkungan UAD, Dekan dan Wakil Dekan di lingkungan UAD, serta Ketua dan Sekretaris Prodi UAD. Turut hadir pula para pimpinan perguruan tinggi dan PTMA se-DIY, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah DIY, serta organisasi otonom di tingkat PP Muhammadiyah. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini