Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammad Izzul Muslimin berpesan agar KPU (Komisi Pemilihan Umum) sebagai penyelenggara Pemilu mematuhi format debat yang telah ditentukan oleh Undang-Undang (Pasal 277 UU Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu).
“(Format) yang dulu sudah bagus, tinggal yang substansinya ditingkatkan. Jangan terlalu banyak eksperimen,” pesannya saat ditemui usai memberi pernyataan sikap tentang Pemilu 2024 bersama tokoh lintas agama di di Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (6/12/2023).
Pesan itu dinilai penting karena KPU sempat dikabarkan bereksperimen untuk tidak mengagendakan debat calon wakil presiden (Cawapres). Namun KPU RI akhirnya resmi merilis jadwal debat bagi tiga pasangan calon Presiden-Wakil Presiden yang berkontestasi di Pemilu 2024.
Pada Rabu (6/12/2023), Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari menjelaskan debat capres-cawapres akan digelar sebanyak lima kali dengan proporsi 3 kali debat capres dan 2 kali debat cawapres.
Debat Capres akan diselenggarakan pada tanggal 12 Desember 2023, 7 Januari 2024, dan 4 Februari 2024. Sedangkan debat Cawapres akan dilaksanakan pada 22 Desember 2023 dan 21 Januari 2024.
Lebih lanjut Izzul juga mendorong KPU mendesain teknis pelaksanaan debat agar substantif dan tajam sehingga seluruh gagasan Capres-Cawapres dapat diketahui oleh publik.
“Debat capres-cawapres itu forum kita untuk mengetahui lebih mendalam apa yang jadi otak dari masing-masing capres-cawapres. Oleh karena itu debat kandidat harus benar-benar berkualitas, jangan dibatasi seperti lomba cerdas cermat yang sangat prosedural tapi kemudian melupakan subtansi. Oke ada aturan main, tapi yang paling penting substansinya masuk,” harapnya.
Untuk diketahui debat capres-cawapres dirancang guna menyambut penyelenggaraan Pemilu Serentak yang dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024.
Debat pertama pada 12 Desember 2023 untuk capres mengangkat isu hukum, HAM, pemerintahan, pemberantasan korupsi, dan penguatan demokrasi.
Debat kedua pada 22 Desember 2023 untuk cawapres mengangkat isu pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional.
Debat ketiga pada 7 Januari 2024 untuk capres mengangkat isu ekonomi (kerakyatan dan digital), kesejahteraan sosial, investasi, perdagangan, pajak (digital), keuangan, pengelolaan APBN dan APBD, dan infrastruktur.
Debat keempat pada 21 Januari 2024 untuk cawapres mengangkat isu energi, SDA, SDM, pangan, pajak, karbon, lingkungan hidup, agraria dan masyarakat adat.
Debat kelima pada 4 Februari 2024 untuk capres mengangkat isu teknologi informasi, peningkatan pelayanan publik, hoaks, intoleransi, pendidikan dan kebudayaan, kesehatan (post Covid society), dan ketenagakerjaan.
“Mari kita dengarkan, mari kita tonton, kita saksikan apa yang menjadi pemikiran, apa yang menjadi pandangan dan dari situlah kita lebih mengerti meski itu tidak cukup ya, harusnya kita nanti lebih jauh melihat tidak hanya dari debat itu tapi kita lihat track recordnya, dari pertemuan-pertemuan (uji gagasan) sudah banyak sehingga kita memilih yang punya kapasitas kapabilitas untuk memimpin bangsa ini,” tegas Izzul. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News