NA Komitman Menurunkan Angka Stunting Melalui Program TIMBANG
Kick Off Program Timbang dan Seminar Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK)
UM Surabaya

Nasyiatul Aisyiyah  (NA) komitmen membantu pemerintah menurunkan prevalensi stunting di Indonesia. Ada tiga titik lokus penanganan kasus stunting yang dilaksanakan Nasyiatul Aisyiyah melalui program “Tingkatkan Kemampuan Gizi Seimbang” (TIMBANG), yaitu Kabupaten Cianjur Jawa Barat, Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah dan Kabupaten Tangerang Banten.

Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (NA) Oom Qomariyah menyatakan pihaknya bersinergi dengan para stakeholder mulai dari pemerintah daerah setempat, Lazismu, PT Paragon Technology and Innovation, dan Bank Mega Syariah.

Para mitra, dikatakan Oom, sangat mendukung rangkaian program Timbang ini mulai dari penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD) hingga kegiatan tindak lanjut lainnya.

“Terimakasih para stakeholder, donatur, ibu-ibu kader posyandu, masyarakat yang sudah mendukung. Kita sebelumnya sudah membuat FGD terkait persoalan stunting di desa Pasir Nangka kecamatan Tigaraksa ini, mudah-mudahan kehadiran kami ini bisa memberikan kemanfaatan,” ucap Oom Qomariyah dalam Kick Off Program Timbang dan Seminar Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK), di Balai Desa Pasir Nangka, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Rabu (13/12/2023).

Oom menyatakan, komitmen Nasyiatul Aisyiyah dalam pencegahan kasus stunting ini telah mendapatkan apresiasi dari pemerintah. Pasalnya, program penanganan stunting ini bukan hal baru, melainkan sudah dilakukan Nasyiatul Aisyiyah di periode sebelumnya.

Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Tangerang, Cici Suwarsih, mengaku bangga atas program Timbang yang dikerjakan Nasyiatul Aisyiyah. Sebab program ini dijalankan dengan melibatkan banyak unsur serta langsung menyasar masyarakat.

Sinergi Stakeholder Turunkan Stunting

“Kami bangga dengan kegiatan NA ini, sebab langsung berinteraksi dengan masyarakat. Program penanganan stunting ini tidak bisa dikerjakan sendiri, tetapi harus melibatkan semua unsur jajaran stakeholder,” ucap Cici.

Gayung bersambut. Program Timbang Nasyiatul Aisyiyah ini juga mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Tangerang, yang diwakili Achmad Kasori selaku Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Kabupaten Tangerang. Ia menyatakan program Timbang ini selaras dengan misi Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) yang dibentuk pemerintah.

Ia pun memberikan apresiasi kepada Nasyiatul Aisyiyah, yang turut andil bersama-sama menurunkan kasus stunting di berbagai daerah. “Apresiasi kami kepada organisasi PPNA terkait sinergi program Timbang ini. Semoga program ini dapat berjalan baik, lancar dan memberikan dampak positif bagi anak-anak kita semua,” ucapnya.

Kepala Desa Pasir Nangka Kecamatan Jagakarsa, Syahroni, juga mengapresiasi peran Nasyiatul Aisyiyah dalam membantu menurunkan prevalensi kasus stunting di daerahnya. Ia melaporkan, saat ini kasus stunting di daerahnya mengalami penurunan dari 130 kasus menjadi 55 kasus.

“Tingkat jumlah penduduk di desa Pasir Nangka ini sangat padat, ketika desa kita terpilih menjadi lokus program, artinya akan ada perhatian lebih terhadap anak-anak di desa kami ini. Semoga kegiatan ini tepat sasaran,” sambungnya.

Sebagai mitra program, Artati Haris yang mewakili Lazis Muhammadiyah pusat turut memberikan dukungan atas terselenggaranya program Timbang ini. Artati menjelaskan Lazismu sebagai lembaga filantropi memiliki kewenangan untuk melaksanakan penghimpunan dan distribusi dana dari umat, baik berupa zakat, infak maupun sedekah.

“Dalam proses penyaluran dan pemberdayaan, kami bekerja berdasarkan beberapa pilar, salah satunya pilar kesehatan. Ada beberapa prioritas, pemenuhan hak dasar kesehatan itu merupakan salah satu prioritas kami. TB juga prioritas kami, kemudian ada Rumah Singgah dan pencegahan stunting. Khusus pencegahan stunting, Lazismu tahun 2023 ini sudah bermitra dengan PPNA, dan bekerja pada pencegahan stunting di tiga wilayah yaitu di Cianjur Jabar, di Wonosobo Jateng, dan Kab. Tangerang,” paparnya.

“Kita berharap (program) ini menjadi ikhtiar kami untuk bersama-sama menurunkan prevalensi stunting di Indonesia. Ini tidak bisa dilakukan pemerintah saja, semua stakeholder harus turut andil ambil bagian mendukung pemerintah dalam menurunkan prevalensi stunting ini,” tandasnya. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini