Al Qur’an dan Refleksi Hari Air Sedunia 2025

Al Qur’an dan Refleksi Hari Air Sedunia 2025

*)Oleh: Ali Efendi, M.Pd.
Kepala SMPM 14 Ponpes. Karangasem Paciran & Pengurus Wilayah IGI Jawa Timur

Setiap tanggal 22 Maret, aktivis lingkungan yang tergabung dalam United Nations Water (UN-Water) memperingati Hari Air Sedunia (World Day for Water). UN Water merupakan sebuah organisasi internasional yang fokus di bidang air dan sanitasi global.

Tujuan merayakan peringatan Hari Air Sedunia berdasarkan laman resmi UN Water untuk meningkatkan kesadaran bahwa 2,2 miliar orang yang hidup tanpa akses air bersih. Selain itu, fokus utama Hari Air Sedunia untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Salah satu fokus utama peringatan Hari Air Sedunia adalah untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan yang tercantum dalam point keenam, yaitu “Air dan sanitasi untuk semua pada tahun 2030” sebagai bentuk tindakan dalam mengatasi krisis air global.

Adapun tema Hari Air Sedunia tahun 2025 adalah “Glacier Preservation” (Pelestarian Gletser). Tema ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya gletser dan dampak mencairnya gletser. Gletser sangat penting bagi kehidupan, karena air lelehannya digunakan untuk minum, pertanian, industri, dan energi bersih.

Baca juga: PWA Jawa Timur Gelar Workshop Air Bersih, Sanitasi dan Stunting

Apakah relevansi peringatan Hari Air Sedunia dengan Alqur’an? Islam yang bersumber dari Alqur’an dan Hadits menempatan air sebagai pembahasan pokok, karena air merupakan salah satu bagian inti dari pembangunan berkelanjutan dan media keberlangsungan makhluk hidup.

Diskursus Air dalam Al Qur’an

Diskursus air dalam perspektif Al Qur’an merupakan salah tema dan topik yang sangat penting, baik yang berhubungan dengan ibadah langsung (mahdhoh) maupun kegiatan mu’amalah dunia. Dalam teks Al Qur’an dan hadis tertulis dengan jelas fungsi dan manfaat air bagi kehidupan.

Pertama, air merupakan sumber utama dan pertama bagi kelangsungan kehidupan makhluk Allah di dunia, karena segala sesuatu hidup berasal dan dan diciptakan dari air. Hal ini sesuai dengan firman Allah:
وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ

“Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup” (QS. Al-Anbiya: 30).

Dalam ayat lain disebutkan:
وَٱللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَآبَّةٍ مِّن مَّآءٍ

“Dan Allah telah menciptakan semua jenis mahluk hidup dari air” QS. An-Nur: 45).

Kedua, air berfungsi sebagai sarana untuk pemeliharaan dan perlindungan (konservasi) tanah atau bumi. Ketika musim kemarau, tanah terlihat gersang dan tandus, sebaliknya saat musim penghujan. Tanah menjadi subur kembali, terlihat pohon dan tanaman kembali menghijau. Allah berfirman sebagai berikut:

وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا

“Dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya” (QS. Al-Baqarah: 164).

Ketiga, air berfungsi mensucikan dari hadats besar dan kecil, memandikan mayat, berwudhu, dan kebutuhan mensucikan lainnya. Bahkan dalam ilmu fiqih, bab air (bab al miyaah) merupakan pembahasan yang pertama. Sebagaimana firman Allah:

وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً لِيُطَهِّرَكُمْ بِهِ

“dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu” (QS. Al-Anfal: 11).

Al Qur’an di atas menjelaskan subtansi dan fungsi air dalam peribadatan dan kegiatan duniawiyah, maka seharusnya umat Islam setiap tahun berpartisipasi aktif dalam peringatan Hari Air Sedunia sebagai manifestasi bersyukur kepada Allah.

Ramadan merupakan momentum yang baik untuk belajar menerapkan pendidikan air lebih kongkrit, karena Ramadan juga disebut dengan bulan pendidikan (syahrul tarbiyah). Selama sebulan orang beriman dididik agar mampu menahan perilaku yang mengeksploitasi air dengan berlebihan dan bahkan dapat merusak sumber mata air.

Umat Islam mesti sadar bahwa air bersih di dunia ini jumlahnya sangat terbatas, air merupakan sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui, dan tidak bisa diproduksi. Suatu saat nanti, air bersih akan menjadi barang yang langka dan sangat mahal harganya, serta sebagai benda yang paling dicari umat manusia di muka bumi.

Selamat Hari Air Sedunia 22 Maret 2025, semoga kita mampu mengambil hikmah dan menerapkan penggunaan air dengan bijaksana. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *