*)Oleh: Ernawati
Peserta Sekolah Tabligh PWM Jawa Tengah Angkatan 4 UMKABA
Pertanyaan ini sering kali muncul dalam benak manusia, terlebih di tengah hiruk-pikuk dunia yang penuh dengan godaan dan kesenangan sementara. Namun, dalam pandangan Islam, hidup tidak diciptakan hanya untuk kesenangan duniawi semata. Allah SWT mengajarkan kita bahwa setiap individu memiliki peran dan tujuan hidup yang jauh lebih besar dan mulia daripada sekadar mencari kesenangan pribadi.
Peran Hidup yang Harus Kita Emban dalam Islam
Dalam Islam, kita diciptakan dengan tujuan yang jelas: untuk menyembah Allah SWT dan menjadi khalifah di bumi. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka menyembah-Ku.”
(QS. Adz-Dzariyat [51]: 56)
Ayat ini menjelaskan bahwa tujuan utama kehidupan manusia adalah ibadah kepada Allah. Namun, ibadah yang dimaksud bukan hanya dalam bentuk ritual seperti salat atau puasa, melainkan juga dalam segala aspek kehidupan—baik dalam bekerja, berinteraksi dengan sesama, hingga menjaga lingkungan.
Setiap perbuatan baik yang dilakukan dengan niat yang benar dan sesuai dengan tuntunan Islam, maka itu adalah bagian dari ibadah.
Selain itu, Islam juga mengajarkan bahwa setiap individu memiliki peran khusus sebagai khalifah atau pemimpin di bumi. Allah SWT berfirman:
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu berkata kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang khalifah di bumi.'”
(QS. Al-Baqarah [2]: 30)
Sebagai khalifah, kita diberi tanggung jawab untuk menjaga bumi dan segala isinya. Tanggung jawab ini mencakup baik urusan sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Oleh karena itu, peran hidup setiap individu dalam Islam adalah untuk menjadi baik dan memberikan manfaat bagi sesama serta menjaga amanah yang telah diberikan oleh Allah.
Dalil Al-Qur’an tentang Tujuan Hidup Manusia
Allah dalam Al-Qur’an menegaskan bahwa hidup manusia tidaklah sia-sia. Setiap makhluk hidup diciptakan dengan tujuan yang jelas, yaitu untuk mengabdi kepada-Nya dan menjadi khalifah di bumi. Beberapa ayat yang mendukung hal ini antara lain:
“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
(QS. Adz-Dzariyat [51]: 56)
Ayat ini menegaskan bahwa tujuan utama hidup kita adalah untuk beribadah kepada Allah. Ibadan dalam Islam bukan hanya terbatas pada ritual agama, tetapi juga mencakup semua aspek kehidupan yang dilakukan dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah.
“Dia-lah yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.”
(QS. Al-Mulk [67]: 2)
Ayat ini menunjukkan bahwa kehidupan ini adalah ujian, dan kita akan diuji dengan cara hidup kita, serta dengan amal yang kita lakukan. Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk menjalani kehidupan ini dengan sebaik-baiknya dan selalu berusaha melakukan amal yang bermanfaat.
Mengapa Kita Perlu Mengenal Diri Sendiri?
Mengenal diri sendiri merupakan langkah awal dalam menemukan tujuan hidup dan peran yang harus kita emban. Dalam Islam, mengenal diri bukan hanya tentang mengetahui siapa kita dalam arti fisik, tetapi juga memahami potensi, kelemahan, dan bagaimana kita bisa memberikan manfaat bagi orang lain.
Allah SWT berfirman:
“Dan Dia yang menciptakan kamu, maka ketahuilah bahwa kamu diciptakan dengan tujuan yang mulia dan membawa amanah yang besar.”
(QS. Al-Insan [76]: 2)
Dengan mengenal diri sendiri, kita dapat mengetahui bagaimana cara terbaik untuk menjalani hidup dan memenuhi tujuan hidup kita sebagai hamba Allah dan khalifah di bumi. Proses ini juga akan membantu kita menemukan makna hidup yang lebih dalam dan lebih bermakna.
Bagaimana Cara Menemukan Makna Diri untuk Peran Kebermanfaatan Kita?
Menemukan makna diri untuk memberikan kebermanfaatan bagi orang lain tidaklah mudah, tetapi hal ini dapat dilakukan dengan beberapa langkah:
- Niat yang Ikhlas: Setiap amal yang kita lakukan harus didasari oleh niat yang ikhlas karena Allah. Niatan yang benar akan memberikan makna yang lebih dalam dalam setiap perbuatan.
- Mengenal Potensi Diri: Setiap individu memiliki bakat, kemampuan, dan potensi yang berbeda-beda. Mengenali potensi diri dapat membantu kita menemukan peran yang sesuai dengan kemampuan kita. Dalam Islam, setiap orang diminta untuk memanfaatkan bakatnya untuk memberikan kebaikan, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat.
- Berinteraksi dengan Sesama: Kehidupan sosial juga merupakan sarana untuk menemukan peran kita. Dalam berinteraksi dengan orang lain, kita bisa melihat kebutuhan mereka dan bagaimana kita bisa memberikan kontribusi. Islam mengajarkan kita untuk saling membantu dan berbuat baik terhadap sesama, sehingga kita dapat memberikan manfaat yang luas.
- Berkarya untuk Kebaikan: Peran hidup kita tidak terbatas pada profesi atau pekerjaan tertentu. Kita dapat memberikan manfaat dalam banyak aspek kehidupan, seperti berbagi ilmu, menolong yang membutuhkan, menjaga lingkungan, dan lainnya. Melalui karya-karya ini, kita bisa menciptakan dampak positif bagi orang lain.
- Sabar dan Tawakal: Dalam mencari makna hidup dan menjalankan peran kita, penting untuk tetap sabar dan tawakal kepada Allah. Dalam setiap usaha dan perjuangan kita, kita harus selalu mengingat bahwa segala hasil akhir berada di tangan-Nya.
Hidup kita di dunia ini bukanlah untuk main-main, tetapi untuk mencapai tujuan yang mulia, yaitu mengabdi kepada Allah SWT dan menjadi khalifah di bumi. Dalam Islam, kita diajarkan untuk mengenal diri, mengetahui potensi kita, dan memberikan manfaat bagi sesama.
Dengan niat yang ikhlas, mengenali potensi diri, serta berkarya untuk kebaikan, kita dapat menemukan makna hidup yang sesungguhnya dan menjalani peran yang telah ditentukan untuk kebermanfaatan orang lain. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News