Banjir bandang melanda pusat Kota Denpasar, Bali, pada Rabu (10/9/2025) malam, usai hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Selasa malam. Luapan Sungai Badung menerjang kawasan padat penduduk, termasuk Pasar Kota Denpasar, Pasar Kumbasari, hingga Jalan Raya Pura Demak. Air bah juga merendam sejumlah fasilitas umum, termasuk kawasan di sekitar Bank BCA yang berada di jantung kota.
Ketua BAZNAS Kota Denpasar, Feri Hendri, melaporkan langsung kondisi di lapangan. “Kejadian ini persis di tengah Pasar Kota Denpasar di samping Bank BCA,” ujarnya saat dihubungi.
“Korban jiwa dua orang belum ditemukan jenazahnya. Mohon doa Bapak/Ibu, semoga tidak hujan lagi malam ini,” imbuhnya.
Melalui program BAZNAS Tanggap Bencana (BTB), lembaga ini telah mengerahkan tim SAR ke lokasi untuk membantu penanganan korban. Ketua Majelis Ekonomi PWM Bali sekaligus penggerak BTB, Henti, menyampaikan bahwa timnya bersinergi dengan Basarnas dan BPBD dalam proses evakuasi.
“Mohon doanya, tim kami terus melakukan upaya penyelamatan,” ujarnya.
Berdasarkan laporan resmi Badan SAR Nasional (Basarnas) Bali, banjir bandang tersebut menyebabkan sembilan orang terseret arus. Dari jumlah tersebut, empat orang dinyatakan meninggal dunia, dua berhasil diselamatkan, dan tiga lainnya masih dalam pencarian. Dua korban tewas diketahui bernama Nadira (47) dan Khusay (23), sedangkan tiga korban hilang dilaporkan merupakan pedagang di Pasar Kumbasari.
Gubernur Bali, I Wayan Koster, menyatakan bahwa banjir merendam total 43 titik di Denpasar dan sekitarnya. Tiga titik terdampak terparah berada di Pasar Kumbasari, Jalan Raya Pura Demak, dan kawasan Taman Pancing.
“Dua orang meninggal ditemukan di Taman Pancing, sementara empat lainnya masih hilang,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Banjir juga melumpuhkan aktivitas ekonomi di sejumlah lokasi. Sekitar 200 pedagang Pasar Kumbasari mengalami kerugian akibat barang dagangan rusak atau hanyut terbawa arus. Pemerintah Kota Denpasar bersama Pemprov Bali telah menyiapkan mekanisme pendataan kerugian untuk menentukan skema bantuan dan program rehabilitasi pasca-bencana.
Hingga Kamis pagi (11/9), tim gabungan dari Basarnas Bali, BPBD, TNI, Polri, BAZNAS BTB, dan para relawan terus melakukan penyisiran di titik-titik terdampak. Pencarian dilakukan menggunakan perahu karet, penyelaman di aliran sungai, serta pemantauan area banjir. Warga diimbau untuk menjauhi bantaran sungai dan tetap waspada terhadap potensi longsor atau banjir susulan.
Jika Anda ingin versi ini disesuaikan untuk media cetak, siaran radio, atau unggahan media sosial, saya juga bisa bantu sesuaikan gaya dan panjangnya. (m.roissudin)
