Dalam ajaran Islam, orang beriman yang berilmu mempunyai derajat lebih tinggi dibanding orang beriman yang tidak berilmu.
Allah berjanji akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu, serta keutamaan menuntut ilmu karena ilmu adalah kunci untuk mencapai kemuliaan dan kedudukan yang tinggi di hadapan Allah.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انشُزُوا فَانشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah. Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
QS. Al Mujadilah ayat 11.
Imam Al Qurthubi rahimahullah menjelaskan bahwa maksud ditinggikan derajatnya yaitu mendapatkan pahala di akhirat dan kedudukan mulia di dunia. Allah akan meninggikan derajat orang mukmin atas selainnya dan meninggikan orang yang berilmu atas selainnya.
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Allah memuji para ulama dalam ayat ini “. Maksudnya Allah akan mengangkat derajat orang yang diberi ilmu dibandingkan orang beriman yang tidak diberi ilmu beberapa derajat dalam agamanya jika dia melakukan apa yang diperintahkan kepadanya.
(Al Jaami’ li Ahkaamil Qur’an lil Qurthubi 17/275)
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan bahwa Allah telah mengkhabarkan di dalam Al Qur’an tentang pengangkatan derajat seorang hamba dalam empat ayat :
(1). Dalam surat Al Mujadilah ayat 11. Allah Ta’ala berfirman :
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
QS. Al Mujadilah ayat 11.
(2). Dalam surat Al Anfal ayat 2-4. Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَاناً وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ أُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقّاً لَّهُمْ دَرَجَاتٌ عِندَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal, yaitu orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki yang mulia. QS. Al Anfal ayat 2-4
(3). Dalam surat Thaha ayat 75. Allah Ta’ala berfirman :
وَمَنْ يَأْتِهِ مُؤْمِناً قَدْ عَمِلَ الصَّالِحَاتِ فَأُوْلَئِكَ لَهُمُ الدَّرَجَاتُ الْعُلَى
Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh beramal salih, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh derajat yang tinggi (mulia).
QS. Thaha ayat 75
(4). Dalam surat An Nisaa’ ayat 95-96. Allah Ta’ala berfirman :
وَفَضَّلَ اللّهُ الْمُجَاهِدِينَ عَلَى الْقَاعِدِينَ أَجْراً عَظِيماً دَرَجَاتٍ مِّنْهُ وَمَغْفِرَةً وَرَحْمَةً وَكَانَ اللّهُ غَفُوراً رَّحِيماً
“… dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar, (yaitu) kedudukan beberapa derajat dari pada-Nya, ampunan, serta rahmat. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
QS. An Nisaa’ ayat 95-96.
Dalam empat ayat di atas, tiga di antaranya adalah penyebutan pengangkatan derajat bagi ahli iman, yaitu yang memiliki ilmu yang bermanfaat dan amal shalih. Sedangkan ayat yang keempat adalah penyebutan pengangkatan derajat dengan melakukan jihad. Dengan demikian seluruh pengangkatan derajat seorang hamba yang disebutkan di dalam Al Qur’an kembalinya kepada masalah ilmu dan jihad, yang dengan dua hal tersebut agama ini akan tegak. ( Miftaah Daaris Sa’adah li Ibnil Qayyim 1/224).
Imam Syaukani rahimahullah menjelaskan bahwa dalam firman Allah
(يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ)
mencakup pengangkatan derajat di dunia dan di akhirat.
Sedangkan dalam firman-Nya
(وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ )
maksudnya Allah mengangkat derajat orang yang diberi ilmu dengan beberapa derajat yang tinggi dan kedudukan mulia di dunia serta pahala di akhirat. Maka barangsiapa menggabungkan iman dan ilmu niscaya Allah akan mengangkatnya beberapa derajat dengan imannya dan mengangkat pula beberapa derajat dengan ilmunya. Dengan demikian semua pengangkatan derajat tersebut terkumpul dalam majelis ilmu. (Fathul Qadir 767).
