Cinta dan Kasih Sayang Nabi Muhammad untuk Umatnya

Cinta dan Kasih Sayang Nabi Muhammad untuk Umatnya
*) Oleh : Sigit Subiantoro
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri
www.majelistabligh.id -

Ini bagian yang paling menyayat hati…

Menjelang wafatnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terbaring lemah. Wajahnya pucat, keringat dingin menetes di dahi mulianya, bibirnya bergerak pelan, memanggil dengan suara lirih:
“Ummati… Ummati…”
(Umatku… Umatku)

Aisyah mendekat, meneteskan air mata. Sampai detik terakhir hidupnya, yang beliau pikirkan bukan dirinya, bukan keluarganya, tetapi umatnya– kita.

Malaikat Jibril datang menawarkan pilihan: “Wahai Muhammad, engkau boleh hidup di dunia atau memilih bersama Tuhanmu di surga.”

Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab lembut: “Bersama Ar-Rafiq Al-A’la… ” (Bersama Kekasih Yang Tertinggi…)

Sebelum ruhnya naik, beliau masih sempat berpesan:

“Salat…salat…dan jagalah orang-orang yang lemah di antara kalian.”

Lalu ruh suci itu terbang, meninggalkan dunia ini, meninggalkan umat yang masih beliau cintai hingga hari kiamat.

Barakallahu fiikum.

Tinggalkan Balasan

Search