Durhaka Menuju Kegelapan

Durhaka Menuju Kegelapan

*) Oleh: Muhammad Nashihudin MSI
Ketua Majelis Tabligh PDM Jakarta Timur

Cahaya kehidupan akan menyala terang benderang dengan Islam yang rahmatan Lil alamin.
Sebuah negeri akan aman sejahtera bila dipimpin oleh pemerintahan yang jujur, pemimpin yang saleh yaitu dekat dengan Allah SWT dan rasul-Nya dalam kehidupan sehari-hari.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اَللّٰهُ وَلِيُّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ ۗ وَا لَّذِيْنَ كَفَرُوْۤا اَوْلِيٰۤــئُهُمُ الطَّا غُوْتُ ۙ يُخْرِجُوْنَهُمْ مِّنَ النُّوْرِ اِلَى الظُّلُمٰتِ ۗ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ النَّا رِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ

“Allah Pelindung orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan. Mereka adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 257)

Zaman jahiliyah artinya masa kegelapan tanpa cahaya Islam. Dahulu orang orang Arab berada dalam kegelapan yaitu zaman jahiliyah di mana mereka menjadi bangsa yang bar bar, mabuk , sering perang antar suku, menyembah berhala dan membunuh anak anak perempuan mereka.

Islam yang dibawa oleh nabi Muhammad Saw mampu merubah mereka menuju kebahagiaan, terang benderang akhirnya mereka pun berubah menjadi hamba-Nya yang beradab, berakhlak mulia.

Mentadabburi ayat ayat berikut ini untuk Indonesia yang bercahaya.

Pemimpin yang otoriter dan sewenang-wenang terhadap rakyat-nya akan membawa perekonomian yang gelap

1 Islam membawa cahaya kehidupan yang sempurna

الٓرٰ ۗ كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ لِـتُخْرِجَ النَّا سَ مِنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ ۙ بِاِ ذْنِ رَبِّهِمْ اِلٰى صِرَا طِ الْعَزِيْزِ الْحَمِيْدِ

“Alif Lam Ra. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang-benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa, Maha Terpuji.”
(QS. Ibrahim 14: Ayat 1)

2. Kegelapan bagi orang orang yang jauh dari Islam

وَا لَّذِيْنَ كَفَرُوْۤا اَعْمَا لُهُمْ كَسَرَا بٍ بِۢقِيْعَةٍ يَّحْسَبُهُ الظَّمْاٰ نُ مَآءً ۗ حَتّٰۤى اِذَا جَآءَهٗ لَمْ يَجِدْهُ شَيْـئًـا وَّ وَجَدَ اللّٰهَ عِنْدَهٗ فَوَفّٰٮهُ حِسَا بَهٗ ۗ وَا للّٰهُ سَرِيْعُ الْحِسَا بِ

“Dan orang-orang yang kafir, perbuatan mereka seperti fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi apabila didatangi tidak ada apa pun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah baginya. Lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan (amal-amal) dengan sempurna, dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya,”

اَوْ كَظُلُمٰتٍ فِيْ بَحْرٍ لُّـجّـِيٍّ يَّغْشٰٮهُ مَوْجٌ مِّنْ فَوْقِهٖ مَوْجٌ مِّنْ فَوْقِهٖ سَحَا بٌ ۗ ظُلُمٰتٌۢ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍ ۗ اِذَاۤ اَخْرَجَ يَدَهٗ لَمْ يَكَدْ يَرٰٮهَا ۗ وَمَنْ لَّمْ يَجْعَلِ اللّٰهُ لَهٗ نُوْرًا فَمَا لَهٗ مِنْ نُّوْرٍ

“atau (keadaan orang-orang kafir) seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh gelombang demi gelombang, di atasnya ada (lagi) awan gelap. Itulah gelap gulita yang berlapis-lapis. Apabila dia mengeluarkan tangannya hampir tidak dapat melihatnya. Barang siapa tidak diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, maka dia tidak mempunyai cahaya sedikit pun.”
(QS. An-Nur 24: Ayat 39-40)

3. Dampak buruk kegelapan yang dipaksakan ditinjau dari beberapa aspek

Kegelapan dapat memiliki beberapa makna, baik secara fisik maupun metaforis. Berikut beberapa makna kegelapan:

Makna Fisik
1. Kurangnya Cahaya: Kegelapan dapat merujuk pada kurangnya cahaya atau pencahayaan di suatu tempat atau waktu.
2. Malam Hari: Kegelapan juga dapat merujuk pada malam hari, saat matahari tidak terlihat dan cahaya alami tidak ada.

Makna Metaforis
1. Kesulitan atau Keterpurukan: Kegelapan dapat merujuk pada kesulitan atau keterpurukan dalam hidup, seperti masalah keuangan, hubungan yang buruk, atau penyakit.
2. Kekeliruan atau Kebingungan: Kegelapan juga dapat merujuk pada kekeliruan atau kebingungan dalam berpikir atau mengambil keputusan.
3. Kurangnya Pengetahuan atau Kesadaran: Kegelapan dapat merujuk pada kurangnya pengetahuan atau kesadaran tentang suatu hal, sehingga menyebabkan kesalahpahaman atau kekeliruan.

Makna Spiritual
1. Kegelapan Hati: Dalam konteks spiritual, kegelapan dapat merujuk pada kegelapan hati, yaitu ketika seseorang tidak memiliki cahaya iman atau tidak memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan.
2. Kegelapan Jiwa: Kegelapan juga dapat merujuk pada kegelapan jiwa, yaitu ketika seseorang merasa kesepian, sedih, atau putus asa.

Dalam berbagai konteks, kegelapan dapat memiliki makna yang berbeda-beda. Namun, secara umum, kegelapan dapat diartikan sebagai kurangnya cahaya, baik secara fisik maupun metaforis.

4. Kepemimpinan yang buruk menuju kegelapan

وَاِ ذَاۤ اَرَدْنَاۤ اَنْ نُّهْلِكَ قَرْيَةً اَمَرْنَا مُتْرَفِيْهَا فَفَسَقُوْا فِيْهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنٰهَا تَدْمِيْرًا

“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang yang hidup mewah di negeri itu (agar menaati Allah), tetapi bila mereka melakukan kedurhakaan di dalam (negeri) itu, maka sepantasnya berlakulah terhadapnya perkataan (hukuman Kami), kemudian Kami binasakan sama sekali (negeri itu).”
(QS. Al-Isra’ 17: Ayat 16)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *