Empat Karakter Gerakan ‘Aisyiyah untuk Memperkuat Identitas Organisasi

Empat Karakter Gerakan ‘Aisyiyah untuk Memperkuat Identitas Organisasi

Dalam Forum Tanwir I, Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah menetapkan empat karakter utama yang menjadi ciri khas gerakan organisasi tersebut. Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti ‘Aisyah, menjelaskan bahwa gagasan ini bersumber dari dokumen ideologis, identitas gerakan di masa lalu, serta refleksi perjalanan ‘Aisyiyah selama lebih dari satu abad.

Karakter Gerakan ‘Aisyiyah (KGA) berfungsi sebagai panduan dan identitas organisasi, membantu setiap elemen dan anggota ‘Aisyiyah dalam menjalankan misi dakwahnya. Siti ‘Aisyah memaparkan empat karakter ini sebagai berikut:

  1. Gerakan Islam Berkemajuan, Dakwah, dan Tajdid
    Gerakan ini menjadikan ajaran Islam yang progresif sebagai dasar seluruh aktivitasnya. Sebagai gerakan dakwah, ‘Aisyiyah mengedepankan amar ma’ruf nahi munkar, dakwah kultural, dan pendekatan yang relevan di tengah keragaman masyarakat. Strategi dakwah yang diterapkan meliputi dakwah bil-lisan, bil-kitabah, melalui media digital, advokasi, dan pemberdayaan.Spirit tajdid (pembaruan) menjadi bagian penting dalam upaya mendorong perempuan Muslim agar mampu mengatasi keterbelakangan dan memajukan pemahaman keislaman sesuai kebutuhan zaman.
  2. Gerakan Perempuan Berkemajuan
    Karakter ini menekankan pentingnya organisasi yang terstruktur, berorientasi pada perencanaan jangka panjang, dan memiliki sifat transformasi yang dinamis. ‘Aisyiyah terus beradaptasi dengan perkembangan zaman untuk memberdayakan perempuan menjadi agen perubahan.
  3. Gerakan Amal yang Meliputi Praksis Sosial dan Amal Usaha
    ‘Aisyiyah mengembangkan pelembagaan amal saleh yang bertujuan mengatasi berbagai masalah kehidupan, termasuk di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan, dan kesejahteraan. Dengan pelembagaan ini, amal saleh tidak hanya dilakukan secara individu, tetapi menjadi gerakan kolektif yang terorganisasi.
  4. Gerakan Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
    Gerakan ini menegaskan peran aktif ‘Aisyiyah dalam kehidupan kebangsaan. Sebagai organisasi yang berkomitmen pada persatuan, ‘Aisyiyah turut berkontribusi dalam merawat keberagaman dan menjunjung nilai-nilai kemanusiaan.

Keempat karakter ini berpijak pada tiga visi utama ‘Aisyiyah dalam Abad Kedua: menyebarluaskan Islam Berkemajuan, mengembangkan gerakan pencerahan yang mendorong pembebasan dan pemberdayaan, serta memajukan peran perempuan sebagai pelaku perubahan menuju peradaban yang mencerahkan.

Siti ‘Aisyah berharap empat Karakter Gerakan ‘Aisyiyah ini dapat memperkuat identitas gerakan untuk mencapai tujuan persyarikatan, mewujudkan masyarakat Islam sebagai khairul ummah (umat terbaik), ummatan washaton (tengahan atau moderat), dan syuhada ‘ala an-naas (pelaku sejarah bagi peradaban utama). (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *