Fir’aun dan “Millah” Ketamakan Duniawi

Fir'aun dan “Millah” Ketamakan Duniawi
*) Oleh : Dr. Slamet Muliono Redjosari
Wakil Ketua Majelis Tabligh PW Muhammadiyah Jatim
www.majelistabligh.id -

Fir’aun bukan hanya mengaku sebagai pemimpin negara tetapi juga sebagai pemimpin agama. Dia mengarahkan agar rakyatnya meniti jalan pikirannya, serta menghalangi siapapun yang ingin merusak millah (agamanya)nya. Ketika kekuasaannya semakin kokoh, justru tidak membuatnya rendah diri dan sombong. Hidupnya fokus menikmati dunia, sehingga saat kematiannya meninggalkan warisan megah dan mewah berupa istana, gedung mewah serta taman dan mata air yang sangat indah.

Kemilau dunia telah menyihirnya hingga mendeklarasikan dirinya sebagai tuhan, dan meminta rakyatnya menyembah dan mengagungkan dirinya. Ketika Nabi Musa datang dan mengingatkan penyimpangannya, justru ingin dilenyapkan. Pada saat itulah pertolongan Allah datang dan menghempaskan semua kejahatannya.

Pembunuh Risalah

Ketika manusia dalam puncak kekuasaan, sebaik apapun nasihat dipandang sebagai ancaman terhadap eksistensi dirinya. Fir’aun merupakan salah satu pemimpin yang memiliki segalanya ketika di puncak kekuasan. Oleh karenanya, ketika datang Nabi Musa untuk mengingatkan Fir’aun bahwa kekuasannya sangat membahayakan masa depan rakyatnya.

Alih-alih merasa berhutang budi, Fir’aun berupaya untuk melenyapkan Nabi Musa beserta pengikutnya. Nabi Musa dipandang sebagai simbol ancaman atas kekuasaannya yang dibangun dengan millah yang terbaik.  Melihat ancaman ini, maka Fir’aun ingin mengeksekusi langsung dengan tangannya sendiri. Hal ini dinarasikan Al-Qur’an sebagaimana firman-Nya :

وَقَا لَ فِرْعَوْنُ ذَرُوْنِيْۤ اَقْتُلْ مُوْسٰى وَلْيَدْعُ رَبَّهٗ ۚ اِنِّيْۤ اَخَا فُ اَنْ يُّبَدِّلَ دِيْنَكُمْ اَوْ اَنْ يُّظْهِرَ فِى الْاَ رْضِ الْفَسَا دَ

“Dan Fir’aun berkata (kepada pembesar-pembesarnya), “Biar aku yang membunuh Musa dan suruh dia memohon kepada Tuhannya. Sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di bumi.” (QS. Ghafir : 26)

Nabi Musa dipandang telah membawa “Millah” yang akan meruntuhkan kerajaannya. Oleh karenanya, bukan hanya nasihat yang hendak dilenyapkan, sang pembawa nasihat pun ingin dilenyapkan. Motifnya tidak lain agar millahnya tetap eksis, dan terus leluasa mengokohkan kekuasaannya.

Penolakan dan upaya Fir’aun untuk membunuh Nabi Musa pada hakikatnya untuk melenyapkan risalah agung yang disampaikan Nabi Musa. Namun kesombongan telah meliputi Fir’aun sehingga mata hatinya tertutup, dan menggerakkan dirinya untuk mengerahkan segala kekuatannya, termasuk mendatangkan tukang sihir. Naifnya, bukannya memenangkan pertarungan, pesihir justru mengakui Nabi Musa di jalan yang benar hingga tersungkur sujud mengakui Nabi Musa sebagai utusan Tuhan yang agung.

Mengaku Tuhan

Sebagai pemimpin tirani, Fir’aun merasa yakin bahwa apa pun yang dilakukan sebagai jalan kebenaran dan membawa kebaikan. Bahkan pada puncak kekuasaannya, Fir’aun merasa bahwa segala tingkah lakunya tidak pernah salah. Hal itu ditunjukkan bahwa semua kebijakannya tidak ada satu pun yang menyelisihinya.

Realitas inilah yang memberanikan dirinya untuk mengaku sebagai Tuhan. Keberanian mengaku sebagai Tuhan karena semua tindakannya mulus dan tidak ada satu pun pihak yang mengkritiknya. Al-Qur’an mengabadikan hal itu sebagaimana firman-Nya :

يٰقَوْمِ لَـكُمُ الْمُلْكُ الْيَوْمَ ظٰهِرِيْنَ فِى الْاَ رْضِ ۖ فَمَنْ يَّنْصُرُنَا مِنْۢ بَأْسِ اللّٰهِ اِنْ جَآءَنَا ۗ قَا لَ فِرْعَوْنُ مَاۤ اُرِيْكُمْ اِلَّا مَاۤ اَرٰى وَمَاۤ اَهْدِيْكُمْ اِلَّا سَبِيْلَ الرَّشَا دِ

“”Wahai kaumku! Pada hari ini kerajaan ada padamu dengan berkuasa di bumi, tetapi siapa yang akan menolong kita dari azab Allah jika (azab itu) menimpa kita?” Fir’aun berkata, “Aku hanya mengemukakan kepadamu apa yang aku pandang baik; dan aku hanya menunjukkan kepadamu jalan yang benar.” (QS. Ghafir : 29)

Fir’aun merasa bahwa kerajaannya sangat kokoh dan tidak ada pihak manapun yang bisa meruntuhkannya. Hal inilah yang menuntun Fir’aun untuk semakin berbuat kedzaliman. Ketika salah seorang penasihatnya memberi sinyal bahwa kekuasaannya bakal terancam. Hal ini setelah ada berita lewat mimpi penasihatnya bahwa ada cahaya yang masuk ke istana Fir’aun.

Cahaya yang masuk itu dipandang sebagai simbol adanya ancaman keruntuhan terhadap kekuasaannya. Oleh karena itu, Fir’aun memerintahkan kepada tentaranya untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir dari kalangan Bani Israil. Fir;aun mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mengawasi setiap perempuan yang mengandung. Ketika lahir perempuan maka dibiaran hidup namun bila melahirkan laki-laki, maka diperintahkan untuk dieksekusi bunuh. Inilah kejahatan kemanusia terbesar dalam sejarah. Betapa tidak, Fir;aun rela kehilangan generasi potensial hanya gara-gara khawatir kekuasaannya bahal runtuh oleh keturunan Bani Israil.

Fir’aun telah mendeklarasikan bahwa semua kebijakannya benar dan bisa mengarahkan rakyatnya untuk patuh dan taat dan patuh. Sebagai seorang raja sekaligus sebagai pembuat undang-undang dan pemimpin jalan kebaikan. Fir’aun lah yang memutuskan perkara boleh tidaknya untuk dilaksanakan. Dia mengatakan bahwa dirinya sebagai penunjuk jalan yang benar untuk segala kehidupan.

Puncak kedzaliman Firaun ketika dirinya mendeklarasikan sebagai Tuhan dan memerintahkan rakyatnya tak pandang bulu untuk menyembahnya. Pada saat itulah muncul Nabi Musa yang mensugestinya untuk menyembah kepada Allah dan mengajaknya untuk takut akan hari pertanggungjawaban. Nabi Musa siap membimbingnya. Mendapat saran itu, Fai’aun justru marah dan berupaya untuk membunuhnya dengan tangannya sendiri.

Bukannya berhasil membunuh Nabi Musa, Fir’aun justru terbunuh dan ditenggelamkan Allah. Tubuhnya diabadikan Allah agar menjadi pelajaran manusia agar  tidak mewarisi kesombongan Fir’aun. Alih-alih mengambil pelajaran, di setiap generasi senantiasa muncul Fir’aun-Fir’aun baru yang meniru “millah”nya. Bahkan mereka bersikap sombong-angkuh, menumpuk kekayaan serta mempertahankan kekuasaan. Bahkan mereka ingin duduk langgeng di kursi kekuasaan dan hendak mewariskan kepada keturunannya.

Surabaya, 23 Desember 2025.

 

Tinggalkan Balasan

Search