”Disasters on earth are a reflection of an ungrateful heart”
”(Musibah di bumi adalah cerminan dari hati yang tak bersyukur)”
Allah Swt menciptakan bumi dan langit sebagai amanah, tempat bagi manusia untuk memakmurkan, bukan merusak. Sumber daya alam, dari air hingga hutan, disiapkan untuk dimanfaatkan secara bijaksana. Namun, ketika nafsu serakah menguasai diri, lahirlah kezaliman, seperti penebangan liar dan eksploitasi membabi buta. Bencana seperti yang terjadi di Sumatera menjadi bukti nyata dari pemikiran jangka pendek manusia yang berujung pada kerusakan ekosistem. Allah SWT berfirman,
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Artinya:
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (Qs. Ar-Rum: 41)
Ayat ini menjelaskan bahwa kerusakan (al-fasad), termasuk bencana alam, adalah konsekuensi dari dosa dan perbuatan buruk manusia, agar mereka sadar dan kembali ke jalan tauhid serta tidak merusak lagi.
Dalam hadis, dari Abdullah bin Mas’ud, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda,
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيْبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ، إِلَّا حَطَّ اللهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا
Artinya:
“Tidaklah seorang Muslim tertimpa suatu penyakit atau sejenisnya, melainkan Allâh akan menggugurkan dosa-dosanya bersamanya, seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya.(HR. Bukhari No. 5660 dan Muslim No. 2571)
Hadis ini menjelaskan bahwa setiap musibah yang menimpa seorang Muslim, seperti sakit, kelelahan, atau kesedihan, akan menjadi penghapus dosa-dosanya. Dosa-dosa tersebut diibaratkan seperti daun-daun yang berguguran dari pohon, menandakan pembersihan diri seorang mukmin dari kesalahan-kesalahan, jika ia bersabar dan menerima musibah tersebut dengan ikhlas.
Jadi, musibah adalah teguran universal. Bagi pelaku kerusakan, ia adalah azab di dunia. Bagi orang beriman yang tidak bersalah, ia adalah ujian untuk menghapus dosa dan meningkatkan derajat. Hendaknya kita bersyukur atas nikmat, menjauhi kufur, dan peduli. Mari berdonasi dan berdoa agar saudara kita yang tertimpa musibah diberikan kesabaran dan musibah ini segera berlalu.
Semoga bermanfaat.
