Imam Hakim di dalam kitab Mustadrak-nya meriwayatkan dari hadis Abu Ishaq Al-Fazzari, dari Sufyan, dari Ismail ibnu Abu Khalid, dari Sa’id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan sahabat Hamzah r.a. dan teman-temannya (yang gugur dalam Perang Uhud), yaitu firman-Nya: Janganlah kalian mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. (Ali Imran: 169)
Kemudian Imam Hakim mengatakan bahwa hadis ini sahih dengan syarat Syaikhain, tetapi keduanya tidak mengetengahkannya.
Hal yang sama dikatakan pula oleh Qatadah, Ar-Rabi”, dan Ad-Dahhak, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang yang gugur dalam Perang Uhud.
Hadis lain diriwayatkan oleh Abu Bakar ibnu Murdawaih.
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ جَعْفَرٍ، حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ سُلَيْمَانَ أَنْبَأَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْمَدِينِيُّ، أَنْبَأَنَا مُوسَى بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ كَثِيرِ بْنِ بَشِيرِ بْنِ الْفَاكِهِ الْأَنْصَارِيُّ، سَمِعْتُ طَلْحَةَ بْنَ خِرَاش بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ خِرَاشِ بْنِ الصِّمَّةِ الْأَنْصَارِيَّ، قَالَ: سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: نَظَرَ إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم ذَاتَ يَوْمٍ فَقَالَ: “يَا جَابِرُ، مَا لِي أَرَاكَ مُهْتَما؟ ” قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، اسْتُشْهِدَ أَبِي وَتَرَكَ دَينا وَعِيَالًا. قَالَ: فَقَالَ: “أَلَا أُخْبِرُكَ؟ مَا كَلَّمَ اللهُ أَحَدًا قَطُّ إِلَّا مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ، وَإنَّهُ كَلَّمَ أَبَاكَ كِفَاحًا -قَالَ عَلِيٌّ: الكفَاح: الْمُوَاجَهَةُ -فَقَالَ: سَلْني أعْطكَ. قَالَ: أَسْأَلُكَ أنْ أُرَدَّ إلَى الدُّنْيَا فَأُقْتَلَ فِيْكَ ثَانِيَةً فَقَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: إنَّهُ سَبَقَ مِنِّي الْقَوْلُ أنَّهُمْ إلَيْهَا لَا يُرْجَعُونَ. قَالَ: أيْ رَبِّ: فَأَبْلِغْ مَنْ وَرَائِي. فَأَنزلَ اللهُ [عَزَّ وجَلَّ] {وَلا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا} الْآيَةَ
Disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Ja’far, telah menceritakan kepada kami Harun ibnu Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Abdullah Al-Madini, telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Ibrahim ibnu Kasir ibnu Basyir ibnul Fakih Al-Ansari yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Talhah ibnu Khirasy ibnu Abdur Rahman ibnu Khirasy ibnus Sumt Al-Ansari mengatakan bahwa ia pernah mendengar Jabir ibnu Abdullah menceritakan hadis berikut, yaitu: Pada suatu hari Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) memandang diriku, lalu bertanya, “Mengapa kulihat kamu sedih, hai Jabir?” Aku menjawab, “Wahai Rasulullah, ayahku telah gugur dan meninggalkan utang serta anak-anak yang banyak.” Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) bersabda, “Ingatlah, aku akan menceritakan kepadamu bahwa tiada seorang pun yang berbicara dengan Allah, melainkan di balik hijab (penghalang), dan sesungguhnya ayahmu berbicara secara berhadapan (dengan-Nya).” – Menurut Ali ibnu Abdullah Al-Madini, arti kifahan ialah berhadap-hadapan secara langsung tanpa hijab -. Allah berfirman, “Mintalah kepada-Ku, niscaya Aku beri.” ia menjawab, “Aku meminta kepada-Mu agar mengembalikan diri-ku ke dunia, lalu aku gugur lagi di jalan-Mu untuk kedua kali-nya.” Maka Allah (Subhanahu wa Ta’ala) berfirman, “Sesungguhnya telah ditetapkan oleh-Ku suatu keputusan, bahwa mereka tidak akan dikembalikan lagi kepadanya (ke dunia).” Ia berkata, “Wahai Tuhan-ku, kalau demikian sampaikanlah kepada orang-orang yang ada di belakangku.” Maka Allah (Subhanahu wa Ta’ala) menurunkan firman-Nya: Janganlah kalian mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. (Ali Imran: 169)
Kemudian Abu Bakar ibnu Murdawaih meriwayatkannya melalui jalur lain dari Muhammad ibnu Sulaiman ibnu Salit Al-Ansari, dari ayahnya, dari Jabir hal yang semisal.
Hal yang sama diriwayatkan oleh Imam Baihaqi di dalam kitab Dalailun Nubuwwah-nya melalui jalur Ali ibnul Madini dengan lafaz yang sama.
وَقَدْ رَوَاهُ الْبَيْهَقِيُّ أَيْضًا مِنْ حَدِيثِ أَبِي عُبَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ، وَهُوَ عِيسَى بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، إِنْ شَاءَ اللَّهُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عُرْوَةَ، عَنْ عَائِشَةَ [رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا] قَالَتْ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِجَابِرٍ: “يَا جَابِرُ، أَلَّا أُبَشِّرُكَ؟ قَالَ: بَلَى. بَشَّرَكَ اللَّهُ بِالْخَيْرِ. قَالَ شَعَرْتُ أنَّ اللهَ أحْيَا أَبَاكَ فَقَالَ: تَمَنَّ عَلَيَّ عَبْدِي مَا شِئْتَ أُعْطِكَه. قَالَ: يَا رَبِّ، مَا عَبَدْتُكَ حَقَّ عِبَادَتِكَ. أتَمَنَّى عَلَيْكَ أنْ تَرُدَّنِي إلَى الدُّنْيَا فَأُقَاتِلَ مَعَ نَبِيَّكَ، وأُقْتَلَ فِيْكَ مَرَّةً أُخْرَى. قَالَ: إنَّهُ سَلَفَ مِنِّي أنَّهُ إلَيْهَا [لَا] يَرْجعُ”
Imam Baihaqi meriwayatkan melalui hadis Abu Ubadah Al-Ansari, yaitu Isa ibnu Abdullah, insya Allah, dari Az-Zuhri, dari Urwah, dari Siti Aisyah yang menceritakan bahwa Nabi (shallallahu ‘alaihi wasallam) pernah bersabda kepada Jabir: “Hai Jabir, maukah engkau aku kabarkan berita gembira? Jabir menjawab, “Tentu saja mau, semoga Allah mengabarkan kebaikan kepadamu.” Nabi (shallallahu ‘alaihi wasallam) bersabda, “Aku merasakan bahwa Allah menghidupkan ayahmu, lalu berfirman, ‘Mintalah kepada-Ku apa yang kamu inginkan, hai hamba-Ku, niscaya Aku memberikannya kepadamu.’ Ayahmu menjawab, “Wahai Tuhanku, aku belum pernah beribadah kepada-Mu dengan ibadah yang sesungguhnya, aku memohon kepada-Mu sudilah kiranya Engkau mengembalikan diriku ke dunia, maka aku akan berperang bersama Nabi-Mu dan gugur dalam membela agama-Mu sekali lagi.’ Allah (Subhanahu wa Ta’ala) berfirman, ‘Sesungguhnya telah ditetapkan oleh-Ku bahwa tiada seorang pun (yang telah mati) dikembalikan lagi ke dunia’.”
Hadis lain diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ، حَدَّثَنَا أَبِي، عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ، حَدَّثَنَا الْحَارِثُ بْنُ فُضَيْل الْأَنْصَارِيُّ، عَنْ مَحْمُودِ بْنِ لَبِيدٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “الشُّهَدَاءُ عَلَى بَارِقِ نَهَرٍ بِبَابِ الْجَنَّةِ، فِي قُبَّةٍ خَضْرَاءَ، يَخْرُجُ عَلَيْهِمْ رِزْقُهُمْ مِنْ الْجَنَّةِ بُكْرَةً وَعَشِيًّا”.
Dinyatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Ya’qub, telah menceritakan kepada kami ayahku, dari Ibnu Ishaq, telah menceritakan kepada kami Al-Haris ibnu Fudail Al-Ansari, dari Mahmud ibnu Labid, dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) pernah bersabda: Orang-orang yang mati syahid berada di tepi sungai yang ada di pintu surga, padanya terdapat kubah hijau, rezeki mereka dikeluarkan dari dalam surga setiap pagi dan petang.
