Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
“Barang siapa menunjukan kepada kebaikan, maka ia memperoleh pahala seperti pahala orang yang melakukannya”. (HR. Muslim)
Jangan pernah menawar kebaikan, sebab kebaikan itu akan mengangkat seseorang di mata Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan manusia. Dia sangat berwenang memuliakan manusia yang baik.
Kebaikan akan mengantar pelakunya disenangi banyak orang, diharapkan kehadirannya, dirindukan sentuhan tangannya. Ia senang menjemput tender tender kebaikan yang ditawarkan kepadanya, ia menyakini bahwa kebaikan itu akan menjadikannya mulia.
Setiap kebaikan yang kita lakukan akan mengundang kebaikan baru, satu kebaikan akan diganti oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan kebaikan yang berlipat ganda,
Dan berikanlah pinjaman kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala pinjaman yang baik, kebaikan apa saja yang kalian persembahkan untuk diri kalian, pasti kalian akan mendapatkan sebaik baiknya balasan yang sebesar besarnya di sisiNya”.
(QS AlMuzammil : 20)
Maksud ayat tersebut diatas, yakni barang siapa yang mengeluarkan hartanya di jalan kebaikan, menafkahkan untuk keluarga, kepentingan jihad fi sabilillah, zakat yang wajib serta kebaikan kebaikan lain, pasti Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan membalasnya dengan balasan yang sebaik baiknya.
Kebaikan kebaikan yang diproduksi manusia di dunia, akan mendapat pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan pahala yang besar, karenanya, sekecil apapun yang datang menyapa, semestinya disikapi secara positif. Maksudnya, amal baik itu merupakan cara Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk memuliakan manusia, dan sebagai jalan bagi kita untuk disenangi manusia dan seluruh makhluk. Lakukanlah, maka engkau akan melihat buktinya.
Janganlah kamu menyediakan amal amalmu sebagai akhir tujuan kehidupan, jadikanlah ia sebagai wasilah untuk mendekat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’als (Abdu Wahhab Asy Sya’rani).
Insyaa Allah bermanfaat.
