”Books are the lamp of the soul, whose light penetrates the darkness of ignorance.”
”(Buku adalah pelita jiwa, yang cahayanya menembus kegelapan kebodohan)”
Membaca buku adalah hobi yang sungguh mengasyikkan, membuka cakrawala dunia seluas samudera. Aktivitas ini ibarat menikmati hidangan lengkap, menyajikan varian rasa: asam, manis, gurih, dan pedas. Jauh berbeda dari sekadar menjelajah media sosial, membaca secara mendalam mengaktifkan sel saraf sensorik, menuntut fokus penuh.
Rutinitas membaca harian ini terbukti mampu memperkuat daya ingat dan berfungsi sebagai benteng yang mencegah kepikunan (Alzheimer). Membaca buku adalah investasi krusial bagi diri sendiri, memberikan dampak positif luas yang tak ternilai, baik pada kecerdasan intelektual maupun kematangan emosional. Allah SWT berfirman,
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَ ١.
Artinya:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.(Qs. Al-Alaq: 1).
Kata Iqra’ dalam bahasa indonesia diartikan membaca, Menurut Prof. Dr. M. Qurasih Shihab ayat ini merupakan isyarat dorongan untuk meningkatkan minat membaca. Ayat ini juga mengandung pengertian bahwa Dia (Tuhan) dapat menganugerahkan puncak dari segala hal yang terpuji bagi segala hambanya yang suka membaca. Turunnya ayat pertama ini menunjukkan bahwa membaca merupakan kegiatan yang luar biasa berharga.
Jadi, membaca adalah ibadah intelektual. Ia bukan hanya memperkaya wawasan, tetapi juga menjamin ketajaman pikiran, menjadikan setiap buku sebagai harta tak bergerak yang nilainya terus bertambah.
Semoga bermanfaat.
