“Time is a sword. Though each has 24 hours, the value of today and yesterday is determined by the deeds we carve into them”
“(Waktu adalah pedang. Sama-sama 24 jam, namun nilai hari ini dan kemarin ditentukan oleh amal yang kita ukir di dalamnya)”
Allah SWT dengan kasih sayang-Nya, selalu menganugerahkan kita kesempatan baru di setiap putaran 24 jam. Perbedaan antara hari ini dan hari yang berlalu bukan terletak pada durasi jamnya, melainkan pada aktivitas dan keberkahan yang kita tanamkan. Jadikan setiap detik sebagai investasi untuk masa depan abadi. Allah SWT berfirman,
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2)
Artinya:
“Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian.” (Qs. Al-‘Asr ayat 1-2)
Ayat ini menunjukkan pentingnya waktu. Sumpah Allah pada masa menandakan bahwa waktu adalah modal hidup manusia. Apabila tidak diisi dengan amal saleh, maka manusia akan benar-benar merugi.
Dalam hadis, dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Artinya:
”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang.” (HR. Bukhari No. 6412)
Ibnul Jauzi mengatakan, Terkadang manusia berada dalam kondisi sehat, namun ia tidak memiliki waktu luang karena sibuk dengan urusan dunianya. Dan terkadang pula seseorang memiliki waktu luang, namun ia dalam kondisi tidak sehat. Apabila terkumpul pada manusia waktu luang dan nikmat sehat, sungguh akan datang rasa malas dalam melakukan amalan ketaatan. Itulah manusia yang telah tertipu (terperdaya).
Oleh karena itu, hargai karunia waktu ini. Jangan pernah menyia-nyiakan 24 jam yang Allah berikan. Gunakan kesempatan hari ini untuk beramal saleh melebihi hari kemarin, sebelum datang penyesalan yang tiada guna. (*)
