*)Oleh: Ubaidillah Ichsan, S.Pd
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang
“Where there is no truth, there is no good.”
“(Di mana tak ada kebenaran, di situ tak ada kebaikan)”
Setiap hari kita disuguhkan berbagai berita dari media massa yang tidak akan ada habisnya. Yang terakhir belum hilang dari ingatan adalah kasus penembakan 6 orang anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) oleh Polisi pada Minggu 6 Desember 2020 pukul 04.40 WIB bertempat di KM 48+600 jalan tol Jakarta-Cikampek.
Di sana menimbulkan banyak asumsi masyarakat yang pro dan kontra terkait kasus tersebut, karena keterangan masing-masing berbeda-beda. Sebagai orang yang beriman kita hanya bisa berharap kepada Allâh Swt. semoga memberikan pertolongan dan menunjukkan kekuasaan-Nya. Allâh Swt berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن جَآءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوٓا۟ أَن تُصِيبُوا۟ قَوْمًۢا بِجَهَٰلَةٍ فَتُصْبِحُوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَٰدِمِينَ
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (Qs. Al-Hujurat : 6)
Ketika kita mendapatkan sebuah berita yang datangnya dari luar, maka janganlah kita percaya begitu saja, kita perlu pelajari dengan cek, ricek dan triple cek. Sehingga informasi yang masuk bisa dipertanggungjawabkan kualitas dan kebenarannya. Jangan sampai kita menjadi penyebar hoax (berita bohong).
Ketika informasi tersebut tidak kita filter terlebih dahulu. Akibatnya bisa menimbulkan masalah baru dan kita mendapatkan dosa akibat kecerobohan kita dalam menerima sebuah berita. Bahwa semua perbuatan yang kita lakukan nantinya akan diminta pertanggunjawabannya di hadapan Allâh Swt.
Semoga bermanfaat
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News
