Allah Subhanahu Wa Ta’ala mencintai hamba-Nya yang senantiasa istikomah dalam kebaikan. Melakukan amal kecil tetapi terus-menerus lebih dicintai-Nya daripada amal besar yang hanya dilakukan sekali-sekali. Istikamah adalah wujud kesungguhan dalam beribadah dan menjalankan kehidupan sesuai dengan ajaran Islam.
Istikamah berasal dari bahasa Arab yang berarti lurus, teguh, dan konsisten dalam menjalankan kebaikan. Dalam konteks keislaman, istikamah adalah upaya untuk terus berada di jalan Allah tanpa menyimpang, baik dalam keyakinan, ibadah, maupun akhlak.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Laksanakan amalan semampu kalian. Sesungguhnya Allah tidak bosan sampai kalian (sendiri) yang bosan. Sesungguhnya amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang kontinyu (berkesinambungan) walaupun sedikit.” (HR. Abu Daud)
Hadis ini menegaskan bahwa kualitas amal tidak hanya diukur dari besarnya, tetapi dari konsistensinya. Seorang Muslim yang istiqomah akan tetap menjalankan ibadah walau dalam kondisi sulit atau sedang menghadapi cobaan hidup.
Keutamaan Istikamah
Allah SWT memberikan ganjaran luar biasa bagi orang-orang yang istikamah. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Rabb kami adalah Allah’, lalu mereka istiqomah, maka tidak ada rasa takut atas mereka dan tidaklah mereka merasa sedih. Mereka itulah para penghuni surga, mereka kekal di dalamnya, sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-Ahqaf: 13-14)
Dari ayat ini, kita dapat memahami bahwa istiqomah tidak hanya membawa ketenangan di dunia tetapi juga jaminan kebahagiaan di akhirat. Orang yang istiqomah akan mendapatkan berbagai keutamaan, di antaranya:
1. Diberikan ketenangan hati
Orang yang istiqomah memiliki keyakinan kuat kepada Allah, sehingga tidak mudah goyah dalam menghadapi tantangan hidup.
2. Dibukakan pintu rezeki
Allah memberikan keberkahan dalam hidup seseorang yang istiqomah, baik dari segi materi maupun kebahagiaan spiritual.
3. Mendapat jaminan surga
Orang yang tetap teguh dalam ketaatan kepada Allah akan mendapatkan balasan surga yang kekal.
4. Hidupnya lebih terarah
Dengan istiqomah, seseorang akan terhindar dari kebimbangan dan godaan dunia yang dapat menjauhkannya dari jalan kebaikan.
Cara Menjaga Istikamah
Menjadi pribadi yang istiqomah bukanlah perkara mudah, tetapi ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaganya:
-
Memperkuat niat dan doa
Selalu memohon pertolongan Allah agar diberi kekuatan untuk tetap istiqomah. Doa yang diajarkan Rasulullah adalah:“Ya Muqallibal quluub, tsabbit qalbii ‘alaa diinik” (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hatiku di atas agama-Mu).”
-
Menjaga salat lima waktu
Salat adalah tiang agama dan menjadi penguat iman. Dengan salat yang terjaga, seseorang lebih mudah istiqomah dalam kebaikan lainnya. -
Berteman dengan orang-orang saleh
Lingkungan sangat berpengaruh dalam menjaga keimanan. Bergaul dengan orang-orang yang istiqomah akan membantu kita untuk tetap berada di jalan yang benar. -
Memperbanyak dzikir dan membaca Al-Qur’an
Dzikir mengingatkan kita kepada Allah dan menjauhkan dari godaan dunia. Membaca Al-Qur’an secara rutin juga menjadi salah satu cara menjaga hati tetap bersih dan istiqomah. -
Bersabar dalam menghadapi ujian
Hidup tidak selalu mudah, tetapi orang yang istiqomah akan selalu bersabar dan tidak mudah menyerah. Setiap cobaan adalah ujian dari Allah untuk meningkatkan keimanan kita.
Istikamah adalah kunci untuk mendapatkan cinta dan ridha Allah. Dengan istiqomah, seseorang akan meraih ketenangan, keberkahan, dan kebahagiaan di dunia maupun akhirat.
Meskipun tantangan dalam menjaga istiqomah itu berat, tetapi dengan niat yang kuat, doa, serta usaha yang sungguh-sungguh, Allah akan memberikan kemudahan bagi kita untuk tetap berada di jalan yang lurus.
Semoga kita semua senantiasa diberikan kekuatan untuk selalu istiqomah dalam kebaikan. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin. (*)