Langkah Strategis Muhammadiyah: Legalisasi Organisasi di Taiwan Mulai Diperjuangkan

Langkah Strategis Muhammadiyah: Legalisasi Organisasi di Taiwan Mulai Diperjuangkan
www.majelistabligh.id -

Ketua Majelis Pemberdayaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Bachtiar Dwi Kurniawan, melakukan kunjungan kerja ke Taiwan untuk bertemu dengan Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) serta Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Taiwan. Kunjungan ini bertujuan mempercepat proses legalisasi resmi Muhammadiyah di Taiwan.

Lawatan tersebut menegaskan komitmen Muhammadiyah dalam menguatkan internasionalisasi organisasi melalui pendirian lembaga formal, sekaligus memperkuat advokasi bagi diaspora Muhammadiyah dan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Dalam pertemuannya dengan Kepala KDEI Taipei, Bachtiar membahas strategi dakwah Islam berkemajuan di “bumi Formosa”.

“Kami memperjuangkan legalisasi Muhammadiyah di Taiwan untuk memperkuat gerakan internasionalisasi. Dengan institusi yang established, program Muhammadiyah bisa memberikan manfaat lebih besar bagi diaspora dan warga Indonesia di sini,” ujar Bachtiar sebagaimana disampaikan dalam siaran pers yang diterima redaksi pada Jumat (31/10).

Bachtiar menambahkan bahwa legalisasi tersebut akan menjadi langkah penting dalam memperluas penyebaran Islam yang mampu beradaptasi dengan kemajuan Taiwan, baik di bidang ekonomi, teknologi, maupun ilmu pengetahuan.

Sementara itu, Kepala KDEI Taipei Arif Sulistyo menyampaikan dukungan terhadap langkah internasionalisasi yang diinisiasi Muhammadiyah.

“Kami memberikan dukungan penuh terhadap upaya ini, asalkan Muhammadiyah membentuk badan hukum berbentuk perusahaan yang memenuhi persyaratan modal dan regulasi setempat,” kata Arif.

Sebagai tindak lanjut, Bachtiar mengusulkan agar kader Muhammadiyah di Taiwan memulai pendirian perusahaan jasa perjalanan berbasis halal tourism serta layanan pendampingan bagi PMI.

“Mulai dari penempatan, pelatihan pra-kerja, hingga advokasi kasus documented dan undocumented labor, Muhammadiyah bisa berperan aktif mengedukasi dan mengeliminasi isu kekerasan serta pergaulan berisiko,” tambah Bachtiar.

Dengan jumlah PMI di Taiwan yang mencapai ratusan ribu, kehadiran Muhammadiyah dinilai sangat potensial untuk membantu pemerintah dalam menghadapi berbagai tantangan, seperti penyediaan makanan halal dan pemenuhan hak beribadah di tengah masyarakat mayoritas non-Muslim.

Kunjungan ini menjadi langkah awal bagi Muhammadiyah untuk memperkuat posisinya sebagai mitra strategis pemerintah Indonesia di Taiwan, sekaligus memperluas peran dakwah dan perlindungan bagi warga negara Indonesia di luar negeri.(*/tim)

Tinggalkan Balasan

Search