*)Oleh:Ernawati
Peserta Sekolah Tabligh PWM Jawa Tengah Angkatan 4 UMKABA
Ungkapan “tulang punggung peradaban” sering digunakan untuk menggambarkan individu yang memegang peran penting dalam membentuk, mempertahankan, dan mengembangkan suatu peradaban. Dalam konteks ini, lelaki dianggap sebagai sosok yang memiliki tanggung jawab utama dalam kelangsungan dan perkembangan masyarakat, baik dalam lingkup keluarga, komunitas, maupun negara.
Tulang punggung peradaban merujuk pada figur yang menjadi penopang utama bagi keberlanjutan dan kemajuan kehidupan manusia. Lelaki, dalam hal ini, diharapkan tidak hanya memberikan kontribusi dalam aspek fisik dan ekonomi, tetapi juga dalam ranah moral, intelektual, dan spiritual. Mereka adalah pemimpin yang menjaga nilai-nilai yang membentuk fondasi masyarakat.
Dalam perspektif Islam, lelaki memegang peran penting sebagai pemimpin dan pelindung bagi umatnya. Beberapa ayat Al-Qur’an dan Hadits yang mendukung peran ini antara lain:
- Al-Qur’an Surah An-Nisa (4:34):
“Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.”
Ayat ini menunjukkan bahwa lelaki diberi tanggung jawab sebagai pemimpin dalam keluarga dan masyarakat. Tugas mereka mencakup perlindungan, pemberian nafkah, serta menjaga keharmonisan rumah tangga. - Al-Qur’an Surah Al-Baqarah (2:30):
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.’”
Dalam ayat ini, manusia, khususnya lelaki, ditunjuk sebagai khalifah (pemimpin) di bumi. Tugas ini mencakup pengelolaan bumi dengan bijaksana, menjaga kesejahteraan umat manusia, serta menciptakan peradaban yang maju dan beradab. - Hadis Rasulullah SAW:
“Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap istrinya.” (HR. Tirmidzi)
Hadits ini mengajarkan lelaki untuk menjadi pemimpin yang bijaksana dalam rumah tangga, tidak hanya memenuhi kebutuhan material, tetapi juga menjaga keharmonisan dan kebaikan dalam keluarga.
Lelaki yang menjalankan peran sebagai pilar peradaban biasanya terlibat dalam berbagai aspek kehidupan. Berikut adalah beberapa contoh konkret peran mereka:
- Pemimpin Keluarga:
Lelaki bertanggung jawab atas kesejahteraan dan pendidikan keluarga. Dalam banyak budaya, lelaki dianggap sebagai kepala rumah tangga yang memimpin dan melindungi keluarganya, baik secara fisik maupun finansial. - Pendidik dan Penuntun:
Lelaki memiliki peran penting dalam dunia pendidikan, baik sebagai guru, mentor, maupun teladan. Dalam Islam, banyak lelaki yang terlibat dalam dakwah dan penyebaran ilmu untuk menciptakan masyarakat yang berpendidikan dan berakhlak mulia. - Pemimpin Sosial dan Politik:
Dalam banyak peradaban, lelaki sering kali menjadi pemimpin dalam bidang sosial, ekonomi, dan politik. Mereka adalah sosok yang mengatur kebijakan yang membawa peradaban ke arah kemajuan. - Pahlawan dan Pelopor Inovasi:
Banyak penemu, ilmuwan, dan pahlawan yang berperan dalam kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan, serta budaya yang membentuk pencapaian peradaban manusia.
Di era modern ini, peran lelaki sebagai tulang punggung peradaban telah mengalami banyak perubahan. Walaupun banyak lelaki yang masih memegang peran penting dalam keluarga dan masyarakat, globalisasi, perubahan sosial, serta pergeseran nilai budaya turut mempengaruhi cara lelaki menjalankan peran tersebut.
- Perubahan dalam Struktur Keluarga:
Dengan meningkatnya kesadaran akan kesetaraan gender, peran lelaki dalam keluarga juga semakin berkembang. Di beberapa negara, lelaki lebih terlibat dalam pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan anak, meskipun tanggung jawab finansial dan perlindungan masih tetap menjadi prioritas utama. - Tantangan Ekonomi dan Sosial:
Tekanan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga di tengah persaingan global dan kemajuan teknologi seringkali mengalihkan perhatian lelaki dari peran tradisional mereka dalam mendidik dan membimbing generasi penerus. Banyak lelaki yang merasa terjebak dalam rutinitas pekerjaan yang menuntut, sehingga peran sosial dan spiritual mereka bisa terabaikan. - Peran dalam Masyarakat Global:
Lelaki di dunia modern juga menghadapi tantangan besar untuk berperan sebagai agen perubahan dalam masyarakat yang semakin kompleks. Isu-isu seperti ketidaksetaraan sosial, perubahan iklim, dan kerusakan moral menuntut lelaki untuk berkontribusi dalam upaya kolektif untuk memajukan peradaban dengan cara yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Bagaimana Lelaki Seharusnya Menjadi Pilar Peradaban?
Menjadi tulang punggung peradaban bukanlah tugas yang mudah. Lelaki diharapkan untuk menjaga keseimbangan antara berbagai peran yang mereka jalani. Beberapa prinsip yang dapat dijadikan panduan untuk menjadi lelaki yang benar-benar berfungsi sebagai pilar peradaban antara lain:
- Menjadi Pemimpin yang Bijaksana:
Lelaki seharusnya mampu menjadi pemimpin yang adil, baik di keluarga, masyarakat, maupun negara. Kepemimpinan yang bijaksana melibatkan kemampuan untuk mendengarkan, mengarahkan, dan memberikan contoh yang baik. - Mengutamakan Pendidikan dan Akhlak:
Sebagai pilar peradaban, lelaki harus berperan dalam mendidik generasi muda dengan nilai-nilai yang baik, baik dalam ilmu pengetahuan maupun moral. Dalam Islam, pendidikan adalah prioritas utama yang harus dipegang oleh seorang lelaki. - Bertanggung Jawab atas Kesejahteraan Sosial:
Lelaki tidak hanya bertanggung jawab untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk kesejahteraan sosial. Mereka harus berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih adil, damai, dan sejahtera. - Mengutamakan Spiritualitas:
Sebagai individu yang memiliki peran penting dalam masyarakat, lelaki perlu menjaga hubungan mereka dengan Tuhan, berusaha hidup sesuai dengan nilai-nilai agama, dan menjalani kehidupan yang penuh makna.
Secara keseluruhan, lelaki sebagai pilar peradaban memiliki tanggung jawab besar dalam memajukan dan menjaga peradaban. Peran ini tidak hanya terbatas pada aspek ekonomi atau politik, tetapi juga mencakup aspek sosial, moral, dan spiritual.
Meski tantangan yang dihadapi semakin besar, prinsip-prinsip kepemimpinan bijaksana, tanggung jawab sosial, dan pendidikan yang baik akan tetap menjadi kunci bagi lelaki dalam menciptakan peradaban yang lebih baik. Sebagai pilar peradaban, lelaki harus berusaha seimbang dalam menjalani berbagai peran ini dengan penuh amanah dan keikhlasan.
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News